Internasional
Pemimpin Militer AS Salah Perhitungan, Tentara dan Pemerintah Afghanistan Ternyata Korup
Para pemimpin militer Amerika Serikat (AS) sempat memperkirakan tentara dan pemerintahan Afghanistan akan kuat.
SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON - Para pemimpin militer Amerika Serikat (AS) sempat memperkirakan tentara dan pemerintahan Afghanistan akan kuat.
Amerika Serikat telah mencoba mengembangkan pembentukan pertahanan Afghanistan yang kredibel dengan cepat.
Bahkan ketika sedang memerangi Taliban dengan berusaha memperluas dasar-dasar politik pemerintah di Kabul.
Juga berusaha untuk membangun demokrasi di negara yang penuh dengan korupsi dan kronisme.
Tahun demi tahun, para pemimpin militer AS mengecilkan masalah dan bersikeras kesuksesan akan datang.
Yang lain melihat tulisan tangan di dinding.
Baca juga: Donald Trump Tuduh Joe Biden Buat Aib di Afghanistan, Minta Segera Mengundurkan Diri
Pada tahun 2015 seorang profesor di Institut Studi Strategis Army War College menulis tentang kegagalan militer untuk belajar pelajaran dari perang masa lalu.
Dia memberi subjudul bukunya, “Mengapa Pasukan Keamanan Nasional Afghanistan Tidak Akan Memegang.”
“Mengenai masa depan Afghanistan, secara blak-blakan, Amerika Serikat telah menempuh jalan ini pada tingkat strategis dua kali sebelumnya, di Vietnam dan Irak," tulis Chris Mason.
"Tidak ada alasan yang masuk akal mengapa hasilnya akan berbeda di Afghanistan,” tambahnya.
Dia menambahkan, dengan cermat:
"Pembusukan lambat tidak bisa dihindari, dan kegagalan negara adalah masalah waktu."
Beberapa elemen tentara Afghanistan memang berjuang keras.
Termasuk pasukan komando yang upaya heroiknya belum sepenuhnya didokumentasikan.
Baca juga: Jerman, Inggris dan Swedia Tata Ulang Bantuan ke Afghanistan
Tetapi secara keseluruhan pasukan keamanan yang diciptakan oleh Amerika Serikat dan sekutu NATO-nya mengalami keruntuhan.