Berita Aceh Utara
Mahasiswa Bersama IKAT Aceh Jalan Kaki ke Sekolah Pedalaman di Aceh Utara, Ini Agendanya
Jarak sekolah itu, puluhan kilometer dari kawasan pusat Kecamatan Sawang atau sekitar satu jam perjalanan dengan menggunakan roda dua atau empat.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
Jarak sekolah itu, puluhan kilometer dari kawasan pusat Kecamatan Sawang atau sekitar satu jam perjalanan dengan menggunakan roda dua atau empat.
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM,LHOKSUKON – Himpunan Mahasiswa Sawang (HIMASA) Aceh Utara bersama Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, mengadakan aneka lomba dan pengajaran kepada murid di pedalaman Aceh Utara dalam rangka HUT ke-76 RI, Rabu (18/8/2021).
Kegiatan Saweu Sikula diadakan di SD Negeri 25 Sawang, yang berada di kawasan Araselo (Dusun Dama Buleuen), Desa Riseh Tunong, Kecamatan Sawang, Aceh Utara.
Jarak sekolah itu, puluhan kilometer dari kawasan pusat Kecamatan Sawang atau sekitar satu jam perjalanan dengan menggunakan roda dua atau empat.
Kegiatan itu diawali dengan pengajaran atau pengenalan, terhadap nama-nama pahlawan nasional.
Kemudian diadakan permainan seperti seperti makan kerupuk, lompat karung, bawa kelereng, dan sejumlah perlombaan lain.
Kegiatan tersebut dihadiri Ustad H M Fadhil Rahmi LC anggota DPD RI yang juga anggota IKAT Aceh.
Baca juga: Kecam Serangan Israel, IKAT Ajak Masyarakat Aceh Doakan Palestina
Kemudian Sekjen IKAT Aceh, Ustad Mubashirullah Lc MA, dan Camat Sawang Abdurrahman SSos, bersama sejumlah aparatur desa dan juga tokoh masyarakat setempat.
“Perjalanan dari Sawang ke Araselo membutuhkan waktu sekitar satu jam. Kemudian untuk sampai ke sekolah tersebut, harus berjalan kaki sekitar 500 meter,” ujar Ketua Panitia Intan Nurmahleni, dalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Kamis (19/8/2021).
Panitia mengapresiasi semua mahasiswa sawang yang telah menyukseskan kegiatan ini.
“Sehingga apa yang sudah kita lakukan ini, bisa berguna untuk murid di sana nantinya,” ujar Intan.
Ketua HIMASA Muhammad Nur, kepada Serambinews.com, menyebutkan, semoga dengan adanya kegiatan ini bisa mendongkrak minat belajar murid dan minat mengajar guru yang bertugas di SD Negeri 25 yang terpencil ini.
Disebutkan, kondisi akses ke lokasi harus berjalan kaki dan kondisi fasilitas belajar yang sangat minim.
Baca juga: Satpol PP dan WH Bireuen Saweu Sikula, Ini Tujuannya
“Kami sangat terharu melihat perjuangan adik-adik untuk sekolah, walaupun terkadang mereka harus melintasi jalan yang dikelilingi semak belukar, sehingga sangat sangat rawan,” kata Muhammad Nur.