Areal Tanam Gadu Sudah 116 Ribu Hektare
Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh menyatakan, hingga saat ini realisasi tanam padi di berbagai daerah di Aceh
BANDA ACEH - Dinas Pertanian dan Perkebunan (Distanbun) Aceh menyatakan, hingga saat ini realisasi tanam padi di berbagai daerah di Aceh mencapai 116.813 hektare (ha) atau sudah hampir 70 persen dari target areal penanaman seluas 168.585 hektare.
Kabid Produksi Distanbun Aceh, Safrizal mengatakan sisa areal penanaman seluas 51.772 hektare akan ditanami secara bertahap hingga September mendatang. “Kita berharap ada curah hujan sehingga kebutuhan air, sehingga target penanaman bisa tepat waktu,” tuturnya, Jumat (20/8/2021).
Dikatakan, animo petani di Aceh untuk menanam padi pada musim tanam gadu ini sangat tinggi. Hal itu bisa dilihat dari realisasi tanam gadu dari daerah. Dia mencontohkan Aceh Besar, dimana target tanam gadu seluas 15.468 ha, namun hingga kini sudah mencapai 17.498 ha.
Kemudian Aceh Tamiang, target 8.281 ha, yang sudah terealisasi mencapai 8.694 ha. Begitu juga Nagan Raya, target tanam gadu seluas.6.705 ha, realisasinya mencapai 7.965 ha. “Meski begitu masih ada beberapa daerah yang realisasinya masih rendah, seperti Kota Subulussalam, baru terealisir 61 hektare dari target 455 hektare. Aceh Selatan dari target 6.098 hektare baru terealisir 301 hektare,” jelas Safrizal.
Ditambahkan, saat ini pelaksanaan tanam gadu masih terus berlanjut, terutama di areal yang memiliki cukup air. Dia berharap hingga September hujan masih tetap turun, sehingga padi yang sudah ditanam pada bulan Juni dan Juli lalu, bisa dipanen pada bulan depan.
Sementara Kabid Penyalur Pupuk Distanbun Aceh, Fahrurrazi menambahkan, untuk daya serap pupuk subsidi saat ini sudah tinggi. Jumlah pupuk urea subsidi yang sudah tersalur mencapai 39.658 ton (52,18 persen dari kuota 76.006 ton).
Pupuk NPK/Phonska mencapai 29.236,10 ton dari kuota 45.020 ton, pupuk SP-36 5.356,40 ton dari 17.019 ton, ZA realisasinya sudah 3.831,45 ton dari 12.437 ton, dan pupuk organik realisasinya 3.979 ton, dari kuota 7.939 ton.
Untuk penyaluran pupuk subsidi, kata Fahrurrazi, sampai kini belum ada masalah. Alasannya, produsen pupuk subsidi urea, yaitu PT PIM, dan produsen pupuk subsidi NPK/Phonska, SP-36, ZA dan Organik yaitu PT Petro Kimia Gersik, sudah menyediakan stok yang cukup di berbagaia daerah.
Begitu penyalur dan pengecer mengajukan tebusan, produsen dan penyalur sudah siap menyediakan barang dan mengantar ke kios pengecer. “Penebusan pupuk subsidi dari kios pengecer untuk anggota kelompok tani, menggunakan aplikasi E-RDKK,” ujar Fahrurrazi.(her)