Berita Bener Meriah

Anggaran Paskibra Bener Meriah Direfocusing, Pelatih dan Peserta Protes

Pemkab Bener Meriah melakukan pemotongan anggaran, dengan alasan mereka untuk membayarkan gaji honorer.

Penulis: Budi Fatria | Editor: Taufik Hidayat
Dok Tim
Tim Paskibra Kabupaten Bener Meriah foto bersama. 

Laporan Budi Fatria | Bener Meriah

SERAMBINEWS.COM, REDELONG - Peringatan HUT Ke-76 RI pada 17 Agustus 2021 telah berlalu, tapi masih menyisakan tanda tanya bagi pelatih dan peserta Pasukan Pengibar Bendera (Paskibra) di Kabupaten Bener Meriah.

Pasalnya, pelatih dan peserta memprotes anggaran yang diperuntukan untuk mereka telah direfocusing.

“Pemkab Bener Meriah telah memotong anggaran yang diperuntukan untuk kami hingga Rp 150 juta, semula anggaran yang diperuntukan Rp 600 juta tapi menjadi Rp 450 juta,” kata Ketua Himpunan Pemuda Mahasiswa Bener Meriah (HPBM) Banda Aceh sekaligus pelatih Paskibra Bener Meriah, Riga Wantona kepada Serambinews.com, Senin (23/8/2021).

Disebutkan, dirinya sudah mempertanyakan terkait pemotongan anggaran tersebut dengan alasan anggaran sudah direcofusing.

"Kami sudah berdiskusi dengan Pemkab Bener Meriah diwakili oleh Sekda dan Asisten III. Mereka mengatakan anggaran dipotong karena direfocusing. Namun tidak dijelaskan untuk program apa,” ujarnya.

“Saat itu kami protes, namun Pemkab tetap saja melakukan pemotongan, dengan alasan mereka untuk membayarkan gaji honorer,” sebut Riga.

Baca juga: Ingin Tahu, Sholat Tahajud yang Baik Berapa Rakaat? Amalan pada Sepertiga Malam Terakhir itu

Baca juga: Arab Saudi Temukan 22.345 Pelanggaran Protokol Kesehatan, Tertinggi Tercatat di Ibu Kota Riyadh

Baca juga: Arab Saudi Cegat dan Hancurkan Drone Milisi Houthi Dengan Target Khamis Mushait

Lanjutnya, seharusnya Pemkab Bener Meriah dapat merefocusing anggaran lainnya dan bukan dari anggaran ini.

“Kami menyesalkan anggaran Paskibraka telah dipotong, masih banyak anggaran lainnya yang seharusnya direfocusing.

Padahal kehadiran Paskibraka itu untuk memeriahkan HUT Ke-76,” ungkapnya.

Dirinya juga mempertanyakan kenapa Pemkab Bener Meriah lebih memilih merecofusing anggaran yang peruntukannya untuk kepentingan orang banyak dan mempertahankan program yang memanjakan para pejabat.

Sementara itu, Aktivis Gayo, Muhammadinsyah mengatakan, dirinya mengapresiasi jika Pemkab Bener Meriah telah membantu meningkatkan upaya menangani penyebaran Covid-19 dengan cara merefocusing anggaran.

“Namun yang sangat disayangkan ada oknum pejabat yang kemudian memanfaatkan kondisi yang diciptakan pasca terbitnya Peraturan Menteri Keuangan nomor S-30/MK.02/2021 perihal Refocusing dan realokasi belanja Kementerian tahun anggaran 2021,” sebutnya.

Menurutnya, oknum pejabat tersebut melakukan refocusing anggaran sesuai seleranya sendiri.

Baca juga: Lima Perusahaan Perikanan Bentuk Asosiasi Industri Ikan Aceh, Ini Tujuannya

Baca juga: Arab Saudi Umumkan 384 Kasus Baru Virus Corona dan 12 Kematian

Program yang tidak disuka langsung dipotong, dirubah ke program lain yang tidak sesuai terbitnya aturan itu.

“Saat ditanya kenapa dipotong dan dirubah, jawabannya mereka di refocusing, nah itu selalu menjadi alasan dan dimanfaatkan, kita belum ketahui siapa yang merefocusing,” ujar Muhamaddinsyah.

Sementara itu, Asisten III Setdakab Bener Meriah Armansyah secara singkat kepada wartawan mengatakan, setiap anggaran direfocusing diusulkan oleh masing-masing SKPK.

“Yang memprioritaskan untuk di refocusing, itu masing-masing dinas yang mengusulkan, mana yang harus direfocusing,” katanya singkat.

Selain itu, Kepala Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Bener Meriah Marwan menambahkan, anggaran Paskibraka direfocusing untuk biaya penerimaan CPNS 2021.

“Anggarannya memang direfocusing sekitar Rp 145 juta dari Rp 600 juta yang bersumber dari Anggaran Alokasi Umum (DAU) 2021, memang untuk merefocusing anggaran itu diprioritaskan oleh Dinas dan disepakati oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD),” kata Marwan.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved