Internasional

Warga Afghanistan Tuntut Status Pengungsi di India, Korban Perang Puluhan Tahun

Ratusan warga Afghanistan yang tinggal di India turun ke jalan untuk meningkatkan tuntutan untuk status pengungsi.

Editor: M Nur Pakar
AFP/Sajjad HUSSAIN
Warga Afghanistan yang tinggal di India mengambil bagian dalam demonstrasi di luar kantor Badan Pengungsi PBB (UNHCR) di New Delhi, Senin (23/8/2021). 

SERAMBINEWS.COM, NEW DELHI - Ratusan warga Afghanistan yang tinggal di India turun ke jalan untuk meningkatkan tuntutan untuk status pengungsi.

Hal itu di tengah meningkatnya kekhawatiran masyarakat mengikuti pengambilalihan Taliban di Afghanistan

Mereka berunjuk rasa di luar kantor badan pengungsi PBB di ibu kota New Delhi, India pada Senin (23/8/2021).

Dilansir AFP Selasa (24/8/2021), mereka meneriakkan slogan-slogan dan menuntut keadilan dan keamanan, terutama bagi anak-anak dan perempuan Afghanistan.

“Kami adalah korban perang, dan sekarang kami adalah korban dari masa depan yang tidak jelas,” tulis salah satu poster.

Sebagian besar warga Afghanistan yang memprotes di luar kantor PBB mengatakan mereka melarikan diri ke India lebih dari 10 tahun yang lalu.

Baca juga: Erdogan Mengatakan Turki Bukan Gudang Pengungsi Eropa, Cegah Gelombang Baru Migran Afghanistan

Tetapi masih menunggu untuk diakui sebagai pengungsi.

Banyak yang terjebak dalam proses birokrasi yang rumit untuk mendaftar sebagai pengungsi di India.

Bahkan, harus berjuang untuk menjalani kehidupan yang bermartabat.

India bukan penandatangan Konvensi Pengungsi PBB tahun 1951 dan Protokol 1967.

Pada 2019, warga Afghanistan menyumbang sekitar sepertiga dari hampir 40.000 pengungsi yang terdaftar di India, menurut badan pengungsi PBB.

Tapi angka ini tidak termasuk mereka yang tidak terdaftar di PBB

Ahmad Zia Ghani (48) seorang pengungsi Afghanistan yang datang ke India 10 tahun lalu, mengatakan tidak diakui sebagai pengungsi.

Sehingga, dirinya terhalang untuk berbagai akses bahkan fasilitas dasar dan membuat hidupnya sangat sulit.

Seruan untuk pengakuan resmi sebagai pengungsi di India telah meningkat dalam beberapa hari terakhir.

Karena harapan untuk kembali ke rumah yang dipegang oleh ribuan pengungsi Afghanistan pupus oleh pengambilalihan negara yang mengejutkan oleh Taliban.

Baca juga: Malala Yousafzai Minta Pakistan dan Negara Lain Buka Perbatasan bagi Pengungsi Afghanistan

“Kami tidak menerima apa-apa,” kata Ghani.

“Sekarang kami meminta status pengungsi, karena warga Afghanistan tidak memiliki kesempatan untuk kembali ke Afghanistan yang dilanda perang di bawah rezim Taliban ini,” tambahnya.

Protes lain di ibu kota melihat puluhan aktivis India serta Afghanistan berkumpul untuk mengecam Taliban.

Serta mendesak keadilan dan suaka bagi warga Afghanistan yang melarikan diri dari negara itu.

Banyak warga Afghanistan khawatir Taliban akan menghapus pencapaian, terutama bagi perempuan, yang dicapai dalam beberapa dekade sejak invasi pimpinan AS pada 2001.

Ketika kelompok militan itu menguasai negara itu pada akhir 1990-an.

Mereka memberlakukan interpretasi keras terhadap hukum Islam.

Memaksa mengasingkan kehidupan bagi banyak orang, terutama perempuan dan anak perempuan yang dilarang mengenyam pendidikan dan sebagian besar pekerjaan.

Taliban sekarang berusaha menampilkan diri mereka sebagai kekuatan yang lebih moderat.

Menawarkan amnesti kepada mereka yang memerangi mereka dan menyatakan hak-hak perempuan akan dihormati di bawah hukum Islam.

Baca juga: Jerman Minta AS Bertanggungjawab, Tanggung Dana Perlindungan Pengungsi Afghanistan

Tetapi bagi banyak yang memprotes, ketakutan terbesar tetap ada pada masa depan perempuan dan anak-anak.

“Mereka Taliban membuat janji kali ini, tidak akan melakukan kesalahan kepada kami,” kata Tahmina Zaki (34) yang memprotes di luar kantor PBB.

"Kami tidak percaya itu," katanya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved