Internasional

Malala Yousafzai Minta Pakistan dan Negara Lain Buka Perbatasan bagi Pengungsi Afghanistan

Aktivis Pakistan, Malala Yousafzai meminta negara-negara perlu membuka perbatasan untuk pengungsi Afghanistan.

Editor: M Nur Pakar
BBC
Aktivis Pakistan, Malala Yousafzai 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Aktivis Pakistan, Malala Yousafzai meminta negara-negara perlu membuka perbatasan untuk pengungsi Afghanistan.

Taliban telah menguasai Kabul pada Minggu (15/8/2021) malam dan kekacauan meletus di bandara internasional kota itu.

AS mencoba untuk mengevakuasi ribuan warga Afghanistan yang membantu militer selama perang 20 tahun.

Yousafzai, yang ditembak oleh seorang pria bersenjata Taliban.

Karena dia mengadvokasi pendidikan anak perempuan pada 2012.

Dia mengatakan masa depan pengungsi anak Afghanistan tidak hilang, seperti dilansir Business Insider, Rabu (18/8/2021).

Baca juga: Presiden AS Beri Visa Imigran Khusus untuk Warga Afghanistan, Takut Balas Dendam Taliban

Yousafzai mengatakan telah mengirim surat kepada Perdana Menteri Imran Khan memintanya untuk mengizinkan pengungsi.

Tetapi juga memastikan anak-anak dan gadis pengungsi memiliki akses ke pendidikan, keamanan dan perlindungan.

"Kita tidak bisa melihat sebuah negara mundur beberapa dekade dan abad ke belakang," kata Yousafzai.

"Kita harus mengambil beberapa sikap berani untuk perlindungan perempuan dan anak perempuan," tambahnya.

Juga harus ada perlindungan kelompok minoritas dan perdamaian dan stabilitas di kawasan itu.

"Saya pikir setiap negara memiliki peran dan tanggung jawab saat ini," ujar Malala.

Baca juga: Penjarahan Menyebar di Rumah Diplomat Kelas Atas Afghanistan

Disebutkan, negara-negara perlu membuka perbatasan mereka untuk pengungsi Afghanistan, kepada orang-orang terlantar.

"Masa depan mereka tidak hilang, mereka bisa mendaftar di sekolah lokal," katanya.

"Ini penting, tidak hanya untuk perdamaian di Afghanistan tetapi untuk perdamaian secara global," harapnya.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved