Internasional

Inggris Beri Visa ke 200 Jurnalis Afghanistan, Bekerja dengan Perusahaan Media Inggris

Pemerintah Inggris, Rabu (25/8/2021) memberi akses ke negara itu kepada 200 jurnalis Afghanistan. Khusus, yang bekerja dengan perusahaan media Inggris

Editor: M Nur Pakar
AFP
Dua jurnalis sedang meliput di Kabul, Afghanistan. 

SERAMBINEWS.COM, LONDON - Pemerintah Inggris, Rabu (25/8/2021) memberi akses ke negara itu kepada 200 jurnalis Afghanistan.

Khusus, yang bekerja dengan perusahaan media Inggris, setelah banding oleh koalisi surat kabar dan lembaga penyiaran terkemuka.

Menteri Luar Negeri Dominic Raab setuju mengeluarkan keringanan visa bagi jurnalis Afghanistan.

Karena ada risiko yang mereka ambil untuk membela hak asasi manusia dan mengejar kebebasan media melalui pekerjaan mereka.

“Kita harus melindungi para jurnalis Afghanistan yang pemberani, bekerja dengan sangat berani untuk menyoroti apa yang sebenarnya terjadi di Afghanistan,” kata Raab.

“Itulah sebabnya kami memberikan keringanan visa kepada jurnalis dan staf media mereka untuk datang ke Inggris," ujarnya.

Baca juga: Penterjemah Angkatan Darat Inggris di Afghanistan Mendarat Selamat, Tempati Hotel Mewah

Skema pemukiman kembali, yang berada di luar undang-undang imigrasi Inggris saat ini, akan berlaku untuk jurnalis Afghanistan itu sendiri.

Juga keluarga dekat mereka, seperti pasangan dan anak-anak tanggungan di bawah 18 tahun.

Namun, tidak jelas kapan para jurnalis dan keluarga mereka akan dapat pindah ke Inggris mengingat situasi di Afghanistan.

Pekan lalu, organisasi media dan surat kabar terkemuka Inggris menyusun surat terbuka kepada Perdana Menteri Boris Johnson.

Mereka mendesaknya untuk memberikan perlindungan kepada pekerja media di Afghanistan di bawah ancaman Taliban.

Surat itu ditandatangani oleh setiap surat kabar besar, termasuk Observer, Guardian dan Times, ditambah penyiar Sky News dan ITN.

Baca juga: Inggris Tak Sengaja Terbangkan Warga Afghanistan Tak Terdaftar, Tetap Diizinkan Masuk Birmingham

Seruan serupa muncul dari AS dan Jerman.

Dengan surat kabar utama juga mendesak pemerintah mereka untuk memberikan perlindungan bagi jurnalis dan wartawan Afghanistan.

Karena telah memberikan layanan penting dari Afghanistan selama 20 tahun terakhir.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved