Internasional
AS dan Inggris Desak Warga Afghanistan Tinggalkan Bandara Kabul, Ancaman ISIS Semakin Meningkat
Tentara Amerika Serikat dan sekutunya mendesak warga Afghanistan meninggalkan bandara Kabul pada Kamis (26/8/2021).
SERAMBINEWS.COM, KABUL - Tentara Amerika Serikat dan sekutunya mendesak warga Afghanistan meninggalkan bandara Kabul pada Kamis (26/8/2021).
Hal itu mengutip ancaman serangan oleh gerilyawan ISIS semakin meningkat.
Saat pasukan Barat bergegas mengevakuasi sebanyak mungkin orang sebelum batas waktu 31 Agustus 2021.
Dilansir AFP, tekanan menyelesaikan evakuasi puluhan ribu orang asing, dan warga Afghanistan telah meningkat.
Pasukan AS dan sekutu harus mengalihkan fokus mereka dalam beberapa jam atau hari mendatang ke logistik penarikan mereka sendiri.
Dalam peringatan yang dikeluarkan pada Rabu (25/8/2021) malam, Kedutaan Besar AS di Kabul menyarankan warga untuk menghindari bepergian ke bandara.
Baca juga: Taliban Pamer Pasukan Khusus, Berseragam Tentara dan Dilengkapi Senjata AS
Dikatakan, mereka yang sudah berada di gerbang harus segera pergi, dengan alasan ancaman keamanan yang tidak ditentukan.
Dalam imbauan serupa, Inggris mengatakan kepada orang-orang untuk menjauh dari area bandara.
Menteri Angkatan Bersenjata, James Heappey mengatakan intelijen tentang kemungkinan serangan bom bunuh diri oleh militan Daesh telah menjadi jauh lebih kuat.
“Saya tidak bisa cukup menekankan keputusasaan situasi," ujarnya.
"Ancamannya kredibel, sudah dekat, mematikan," tambahnya.
"Kami tidak akan mengatakan ini jika kami tidak benar-benar khawatir tentang ISIS yang tidak terbayangkan,” kata Heappey kepada radio BBC.
Seorang diplomat Barat di Kabul mengatakan daerah di luar gerbang bandara sangat ramai, meskipun ada peringatan.
Australia juga mengeluarkan peringatan bagi orang-orang untuk menjauh dari bandara.
Sementara Belgia mengakhiri operasi evakuasinya karena bahaya serangan.