Internasional

AS dan Inggris Desak Warga Afghanistan Tinggalkan Bandara Kabul, Ancaman ISIS Semakin Meningkat

Tentara Amerika Serikat dan sekutunya mendesak warga Afghanistan meninggalkan bandara Kabul pada Kamis (26/8/2021).

Editor: M Nur Pakar
AP
Seorang tentara Inggris mengawasi kerumunan warga yang ingin keluar dari Afghanistan di Bandara Kabul, Senin (23/8/2021). 

Belanda mengatakan akan melakukan penerbangan evakuasi terakhirnya pada Kamis (26/8/2021).

Menteri Pertahanan Jerman Annegret Kramp-Karrenbauer mengatakan ini adalah fase paling berbahaya dari proses evakuasi.

Peringatan itu datang dengan latar belakang kacau di Kabul.

Di mana pengangkutan udara besar-besaran terhadap warga negara asing dan keluarga mereka serta warga Afghanistan.

Taliban, yang pejuangnya menjaga perimeter di luar bandara, adalah musuh afiliasi ISIS Afghanistan, yang dikenal sebagai Islamic State Khorasan (Daesh-K).

"Penjaga kami juga mempertaruhkan nyawa mereka di bandara Kabul, mereka juga menghadapi ancaman dari kelompok ISIS," kata pejabat Taliban.

Baca juga: Pemimpin Dunia Tawarkan Dialog dengan Taliban, Inggris Tetap Evakuasi Hingga Menit Terakhir

Ahmedullah Rafiqzai, seorang pejabat penerbangan sipil di bandara, mengatakan orang-orang terus berkerumun di sekitar gerbang meskipun ada peringatan serangan.

"Orang-orang tidak ingin pindah, tekad mereka untuk meninggalkan negara ini, sehingga mereka tidak takut bahkan mati," katanya kepada Reuters.

Seorang diplomat negara NATO mengatakan ancaman dari ISIS tidak bisa diabaikan.

“Pasukan Barat, dalam keadaan apa pun, tidak ingin berada dalam posisi untuk melancarkan serangan atau serangan defensif terhadap siapa pun,” tambah diplomat itu.

Militer AS mengatakan akan mengalihkan fokusnya untuk mengevakuasi pasukannya dalam dua hari terakhir sebelum batas waktu.

Presiden Joe Biden telah memerintahkan semua pasukan keluar dari Afghanistan pada akhir bulan untuk mematuhi perjanjian penarikan dengan Taliban.

Meskipun sekutu Eropa mengatakan mereka membutuhkan lebih banyak waktu.

Sejak sehari sebelum Taliban menyerbu Kabul, Amerika Serikat dan sekutunya telah melakukan evakuasi udara terbesar dalam sejarah.

Baca juga: CPJ Kutuk Taliban, Gerebek dan Jarah Rumah Dua Wartawan

Membawa sekitar 95.700 orang, termasuk 13.400 pada Rabu, kata Gedung Putih pada Kamis (26/8/2021).

Militer AS mengatakan pesawat lepas landas setara dengan setiap 39 menit.

Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan sedikitnya 4.500 warga Amerika dan keluarga mereka telah dievakuasi dari Afghanistan sejak pertengahan Agustus 2021.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved