Update Corona di Aceh

Ini Data Lengkap Sebaran Covid-19 Varian Delta di Aceh, Pasien Termuda 22 Tahun dan Tertua 80 Tahun

Hasilnya terdapat 17 pasien Covid-19 di Aceh yang setelah hasil swab PCR-nya diperiksa ulang di Jakarta ternyata menunjukkan bahwa mereka positif teri

Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Mursal Ismail
BRANDON BELL/GETTY IMAGES/AFP
Teknisi Laboratorium di lab Diagnosis Genview, Houston, Texas menganalisis sampel Covid-19. Di seluruh wilayah Houston, pengujian meningkat signifikan menyusul meningkatnya infeksi varian Delta. 

Hasilnya terdapat 17 pasien Covid-19 di Aceh yang setelah hasil swab PCR-nya diperiksa ulang di Jakarta ternyata menunjukkan bahwa mereka positif terinfeksi Covid-19 varian Delta.

Laporan Yarmen Dinamika I Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Enam kabupaten/kota di Aceh kini terdeteksi sebagai wilayah sebaran atau paling tidak ada pasien Covid di wilayah tersebut yang terinfeksi varian Delta.

Data terkait Covid-19 di Aceh itu sesuai kesimpulan diambil berdasarkan data terkini. 

Hasilnya terdapat 17 pasien Covid-19 di Aceh yang setelah hasil swab PCR-nya diperiksa ulang di Jakarta ternyata menunjukkan bahwa mereka positif terinfeksi Covid-19 varian Delta.

Sampel yang terkonfirmasi positif varian Delta tersebut berasal dari Banda Aceh, Aceh Besar, Aceh Selatan, Bireuen, Aceh Tamiang, dan Gayo Lues.

Informasi ini disampaikan Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Aceh, dr Hanif, kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Sabtu (28/8/2021) malam.

Ketika ditanyai ulang Minggu (29/8/2021) pagi, Hanif mengatakan dari 17 pasien yang positif varian Delta itu, belum diketahui berapa di antaranya yang masih hidup (survive).

Baca juga: Begini Aturan Memakai Masker Dobel untuk Mencegah Terpapar Virus Corona Varian Delta

"Belum, kita belum mendapatkan data terpilah antara yang survive dan yang meninggal setelah terjangkit Covid varian Delta. Saya cek dulu ya, karena masih diverifikasi," ujar Hanif.

Ia juga menambahkan bahwa data pasien terinfeksi Covid varian Delta itu baru diterima oleh Dinas Kesehatan (Dinkes) Aceh pada Sabtu, 28 Agustus 2021 sore.

"Ini data resmi yang baru kita terima. Hasilnya mengagetkan dan membuat kita harus lebih waspada, mengingat di Aceh ternyata sudah belasan pasien Covid-19 yang terinfeksi oleh varian Delta," tukas Hanif.

Menurut Hanif, pihaknya kemarin sore baru menerima laporan dari Balai Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Provinsi Aceh.

Lembaga yang dipimpin Dr Fahmi Ichwansyah SKp MPH itu melaporkan hasil pemeriksaan yang dilakukan Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) RI di Jakarta.

Dalam laporan itu disebutkan bahwa Balitbangkes Aceh telah mengirimkan 27 sampel spesimen hasil swab PCR pasien yang positif Covid-19 di jumlah kabupaten/kota di Aceh ke Puslitbang Biomedis dan Teknologi Dasar Kesehatan Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI.

Baca juga: Hati-hati, Varian Delta Juga Serang Anak-anak

Sampel tersebut adalah sampel yang hasil tes PCR-nya mencurigakan, lalu dikirimkan ke Jakarta untuk diperiksa dan dikonfirmasi ulang.

Setelah diperiksa di Laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS) Covid-19 Balitbangkes Kementerian Kesehatan ternyata 17 dari 27 sampel yang diperiksa itu pasiennya positif terinfeksi varian Delta.

Sampel itu diambil pada bulan Mei-Juni dan hanya dua sampel yang diambil pada 6 dan 8 Juli 2021.

"Setelah sampel diperiksa ternyata lebih banyak, yakni mencapai 17 dari 27 sampel yang positif Covid varian Delta," kata Hanif mengutip hasil laporan tersebut.

Sampel-sampel yang positif terinfeksi konflik varian Delta tersebut tersebar mulai dari Aceh Selatan hingga Aceh Tamiang, mencakup enam kabupaten/kota, tidak termasuk Aceh Tenggara sebagaimana diberitakan sebelumnya.

Baca juga: Untuk Lawan Varian Delta, Riset Tunjukkan Vaksin Moderna Lebih Baik ketimbang Pfizer

Data selengkapnya sebagai berikut.

Aceh Selatan: Pasien Covid yang terjangkit varian Delta berinisial Tm (45), laki-laki (L), warga Ujung Batu, Labuhan Haji. Pihak yang mengirim sampel, Dinkes Aceh Selatan;

Aceh Besar: BI (69), L, Mireuk Taman, Kecamatan Darussalam; TP (33), L, Meunasah Krueng, Kecamatan Ingin Jaya, RSUD Meuraxa dan Tm (45), L, Gue Gajah, Kecamatan Darul Imarah;

Banda Aceh: F (47), L, Gampong Pineung, RSUD Meuraxa; EMS (45), Gampong Mulia, Kecamatan Kuta Alam, Dinkes Banda Aceh; BM (41), L, Batoh Timoh Kompleks BTN, Dinkes Banda Aceh; dan GS (25), P, Gampong Batoh, Kecamatan Luengbata.

Bireuen: Zz (37), L, Pulo Ara, Kecamatan Kota Juang dan AF (24), L, Gampong Juli, RSUD Bireuen;

Gayo Lues: RE (49), L, Bustanussalam, Kecamatan Blangkejeren; HM (80), L, Padak, Kecamatan Dabun Gelang; RS Muhammad Ali Kasim Gayo Lues;

Aceh Tamiang: Hj (41), P, Rantau Bintang, Kecamatan Bandar Pustaka; RKH (19), P, Pantai Jempa, Kecamatan Bandar Pustaka; dan Saf (69), L, Rantau Pauh, Kecamatan Rantau; RSUD Aceh Tamiang.

Selain itu, ada dua pasien Covid yang terkonfirmasi positif virus Delta berasal dari luar Aceh.

Mereka adalah IES (22), L, berasal dari Desa Pertibi Lama, Kecamatan Merek Karo, Sumatera Utara yang sampelnya dikirimkan oleh Rumah Sakit Bhayangkara Banda Aceh.

Berikutnya, Im (25), P, warga Jagakarsa, Jakarta Selatan yang sampelnya dikirimkan oleh RSUD Meuraxa Banda Aceh.

Dari data itu tergambar bahwa usia pasien Covid varian Delta di Aceh paling muda berumur 22 tahun dan yang paling tua 80 tahun.
.
Selain itu, jenis kelamin pasien yang terinfeksi varian Delta paling dominan di Aceh adalah laki-laki, mencapai 14 dari 17 sampel yang positif Delta.

Hanif mengaku prihatin dan gusar atas fakta tersebut, mengingat sampel yang diperiksa itu mayoritas diambil pada periode Mei dan Juni 2021. Hanya dua yang diambil pada awal Juli 2021.

"Artinya, kalau diambil dan diperiksa sampel setelah itu, katakanlah mulai medio Juli hingga minggu terakhir Agustus ini, diperkirakan varian Delta yang terdeteksi di seluruh Aceh jauh lebih banyak lagi," kata Hanif.

Sebagaimana dilaporkan Serambinews.com tadi malam, virus corona varian Delta yang lebih berbahaya daripada Covid-19, dipastikan kini sudah ada di Aceh.

Virus jenis ini bahkan telah menginfeksi sedikitnya 17 orang warga Aceh sejak bulan Mei lalu.

Faktor ini pula yang diperkirakan Hanif memicu tingginya angka kematian di Aceh belakangan ini di kalangan pasien Covid-19.

Ia mengimbau kalangan medis dan masyarakat luas di Aceh agar benar-benar meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya Covid yang varian Delta-nya ternyata sudah banyak menginfeksi pasien di Aceh.

"Patuhi protokol kesehatan dan jangan lengah. Ancaman varian Delta di Aceh semakin nyata. Tetap penting memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir meski kita telah divaksinasi," ujar Hanif.

Baca juga: Inggris Temukan Orang yang Telah Divaksinasi Bisa Tularkan Varian Delta

Bahaya varian Dekta 

Studi terkait Covid-19 yang dilakukan di India, Amerika, dan Finlandia belum lama ini menunjukkan bahwa dalam kasus infeksi terobosan (infeksi ulang), Covid-19 varian Delta mampu tumbuh di hidung orang yang divaksinasi pada tingkat yang sama seolah-olah mereka belum divaksinasi sama sekali.

Virus corona yang tumbuh di hidung itu sama menularnya dengan orang yang tidak divaksinasi. Artinya, orang yang divaksinasi dapat menularkan Covid dan menginfeksi orang lain.

Menurut laporan National Geographic, studi yang dilakukan di rumah sakit di India; Provincetown, Massachusetts; serta Finlandia juga telah menunjukkan bahwa setelah infeksi terobosan varian Delta, mungkin ada tingkat virus yang tinggi di hidung orang baik mereka yang sudah divaksinasi maupun yang belum.

Infeksi terobosan atau infeksi ulang adalah infeksi Covid yang dapat terjadi meski seorang individu telah divaksinasi atau pernah terinfeksi sebelumnya.

“Kami yang pertama menunjukkan, sejauh yang saya ketahui, bahwa varian yang menular dapat dibiakkan dari infeksi orang yang divaksinasi lengkap,” kata Kasen Riemersma, ahli virologi di University of Wisconsin, Amerika Serikat yang merupakan salah satu penulis penelitian.

“Infeksi varian Delta kerap ditemukan setelah vaksinasi dibandingkan dengan varian non-Delta, karena varian ini sangat menular dan menghindari respons imun," tambah Ravindra Gupta, ahli mikrobiologi di University of Cambridge.

Laboratorium Gupta adalah salah satu yang pertama mendokumentasikan bahwa petugas kesehatan yang divaksinasi lengkap dapat terinfeksi Delta dan memiliki virus tingkat tinggi di hidung mereka.

Jika temuan studi Wisconsin itu bertahan, maka orang dengan infeksi terobosan— banyak di antaranya tidak menunjukkan gejala Covid— tanpa sadar dapat menyebarkan virus.

“Ini [adalah] temuan yang mengkhawatirkan,” jelas Katarina Grande, pengawas kesehatan masyarakat dan Ketua Tim Data Covid-19 dari Madison & Dane County, yang memimpin penelitian tersebut.

Yang menjadi perhatian Eric Topol, pendiri dan Direktur Institut Terjemahan Penelitian Scripps, adalah bahwa individu yang divaksinasi penuh yang terinfeksi varian Delta dapat menularkan virus dan ini dapat terjadi pada tingkat yang lebih tinggi daripada jenis sebelumnya pada hari-hari sebelum gejala, atau dengan tidak adanya gejala.

“Itulah mengapa masker dan langkah-langkah mitigasi penting, bahkan untuk orang yang divaksinasi,” katanya.

Menurut Ethan Berke, Kepala Petugas Kesehatan Masyarakat dari United Health Group, studi seperti ini menyoroti bahwa penularan varian Delta bisa jauh lebih tinggi dari perkiraan saat ini.

Penelitian Berke telah menunjukkan bahwa pengujian dengan hasil yang cepat, bahkan jika dilakukan lebih awal, bisa sangat efektif dalam mengurangi pandemi Covid-19. Berke sendiri tidak terlibat dalam studi Wisconsin tersebut.

Meskipun penelitian ini didasarkan pada satu wilayah, lanjut Berke, hal itu menyumbangkan wawasan penting tentang bagaimana orang dapat menyebarkan virus ke orang lain apakah mereka divaksinasi sepenuhnya atau tidak.

"Wawasan semacam ini, terutama saat diuji dan disempurnakan, sangat membantu ketika organisasi mengembangkan kebijakan seputar pengujian, jarak sosial, dan vaksinasi," pungkas Berke. (*)

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved