Internasional
Presiden Prancis Kunjungi Eks Kubu ISIS di Mosul, Siap Pertahanan Pasukan di Irak
Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi bekas kubu ISIS di Irak, Mosul, Irak, Minggu (29/8/2021).
SERAMBINEWS,COM, IRBIL - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengunjungi bekas kubu ISIS, Kota Mosul, Irak, Minggu (29/8/2021).
Sehari sebelumnya, dia berjanji untuk mempertahankan pasukan Prancis di 'Negeri 1001 Malam' itu.
Macron membuat komitmen dalam pertemuan puncak regional di Baghdad yang sebagian besar ditujukan untuk melawan serangan dan dampak pengambilalihan Taliban di Afghanistan.
"Tidak peduli pilihan apa yang dibuat Amerika Serikat, kami akan mempertahankan kehadiran kami di Irak untuk memerangi kejahatan," katanya dalam konferensi pers, Sabtu (28/8/2021).
Dilansir AFP, pada Minggu (29/8/2021), pemimpin Prancis itu menginjakkan kaki di Kota Mosul.
Sebuah kota Muslim Sunni yang direbut kembali dari kelompok ISIS pada tahun 2017 setelah tiga tahun perang.
Kunjungannya ke Mosul, tempat berkumpulnya komunitas etnis dan agama yang beragam di Irak.
Baca juga: Rumah Seorang Warga Mosul Diubah Menjadi Museum, Menyimpan 5.000 Barang Antik
Hal itu dipandang sebagai kesempatan untuk dukungannya bagi orang Kristen di Timur Tengah.
Macron akan mengunjungi Gereja Our Lady of the Hour, sebuah gereja yang sedang dipugar oleh badan budaya PBB, UNESCO.
Prancis, yang membiayai sekolah-sekolah Kristen berbahasa Prancis di wilayah tersebut.
Dengan tujuan, ingin mengakhiri penderitaan umat Kristen di Timur Tengah, serta minoritas lainnya.
“Pesan ini bersifat peradaban, tetapi juga geopolitik," kata Macron.
"Tidak akan ada keseimbangan di Irak jika tidak ada rasa hormat terhadap komunitas-komunitas ini,” tambah presiden Prancis itu.
Macron juga berhenti di lokasi masjid Al-Nuri Mosul, di mana pemimpin ISIS, Abu Bakr Al-Baghdadi telah mendeklarasikan pembentukan kekhalifahan" pada 2014.
KISISI meledakkan masjid abad ke-12 yang terkenal itu pada Juni 2017, ketika pasukan Irak mendekati para jihadis di Kota Tua Mosul.
UNESCO sekarang mengorganisir proyek besar untuk membangunnya kembali hampir sama dengan menara miringnya yang terkenal.
Baca juga: Arsitek Mesir Berhasil Memenangkan Kejuaraan Internasional Desain Kota Mosul Irak
Masjid dan gereja adalah bagian dari tiga proyek rekonstruksi yang dipimpin oleh UNESCO dan didanai oleh Uni Emirat Arab senilai 50 juta dolar AS.
Inisiatif tersebut, yang disebut “Menghidupkan Kembali Semangat Mosul”, yang terbesar dalam sejarah organisasi tersebut.
Mencakup rencana untuk membangun kembali rumah warisan bergaya Ottoman sebagai bagian dari proyek yang mendanai Eropa.
Presiden Prancis pada Jumat (27/8/2021) mengunjungi tempat suci Muslim Syiah, Imam Musa Al-Kadhim di distrik Kadhimiya Baghdad utara.
Macron berdampingan dengan Perdana Menteri Irak Mustafa Al-Kadhemi.
Itu adalah kunjungan pertama bagi seorang presiden Prancis, katanya.
Macron juga bertemu dengan pemuda Irak, termasuk pengusaha dan mahasiswa di Universitas Mosul.
Dia Minggu, dia mengunjungi Irbil, ibu kota wilayah otonomi Kurdistan Irak.
Setelah kunjungan ke pasukan khusus Prancis di Camp Grenier, ia mengadakan pembicaraan dengan Presiden Kurdi Netchirvan Barzani, serta pendahulunya, Masoud Barzani.
Baca juga: Warga Mosul Khawatirkan Kembalinya Ratusan Keluarga ISIS, Mimpi Buruk Akan Muncul Lagi
“Saya berharap membahas hubungan bilateral, pemilihan Irak dan masalah mendesak lainnya dengan Presiden Macron," kata presiden Kurdi Irak itu.
"Saya tetap berterima kasih atas dukungan Prancis yang berkelanjutan ke Wilayah Kurdistan dan Irak," tambahnya.
Macron juga bertemu dengan keluarga seorang pejuang Peshmerga yang dibunuh ISIS, untuk memberi kontribusi atas kontribusi Kurdi dalam perang melawan ekstremis itu.(*)