Luar Negeri

Serangan Pesawat Tak Berawak AS Tewaskan Dua Target Terkemuka dari ISIS-K di Afghanistan

Serangan itu melibatkan seorang pembom bunuh diri, yang meledakkan sabuk peledak di gerbang bandara Kabul.

Editor: Faisal Zamzami
Kementerian Pertahanan Inggris
Pasukan Amerika Serikat dan Inggris berpose di sela-sela menjaga evakuasi warga di Bandara Kabul, Afghanistan, Senin (23/8/2021). 

SERAMBINEWS.COM, WASHINGTON DC - Dua target terkemuka dari kelompok ISIS-K tewas dan satu terluka ketika pasukan militer Amerika Serikat (AS) melakukan serangan pesawat tak berawak pada Jumat (27/8/2021) di Afghanistan.

Pentagon mengonfirmasi hal itu pada Sabtu (28/8/2021), sehubungan dengan serangan di Provinsi Nangarhar di Afghanistan timur.

Serangan AS itu jelas merupakan pembalasan terhadap mereka yang mengaku bertanggung jawab atas serangan di luar bandara Kabul.

"Kami tahu tidak ada korban sipil," kata Mayjen Angkatan Darat William "Hank" Taylor melansir NBC News.

"Tanpa merinci rencana masa depan, saya akan mengatakan bahwa kami (AS) akan terus memiliki kemampuan untuk membela diri dan memanfaatkan kemampuan “di atas cakrawala” untuk melakukan operasi kontra-terorisme sesuai kebutuhan."

 ISIS-Khorasan, mengaku bertanggung jawab atas serangan bom pada Kamis (26/8/2021).

Serangan itu melibatkan seorang pembom bunuh diri, yang meledakkan sabuk peledak di gerbang bandara Kabul.

Sebanyak 13 anggota militer AS dan lebih dari 170 warga Afghanistan meninggal. 

Selain itu, lebih dari 100 orang terluka akibat ledakan itu.

Seorang penduduk Nangarhar mengatakan kepada NBC News pada Sabtu (28/8/2021) bahwa mereka "mendengar ledakan besar di tengah malam."

Orang yang tidak ingin disebutkan namanya karena takut akan pembalasan menambahkan bahwa mereka mengira "seseorang telah menembakkan roket ke rumah kami, tetapi kami kemudian melihat pesawat tak berawak melayang di atas daerah itu."

Biden bersumpah dalam pidato Kamis (26/8/2021) bahwa AS akan menanggapi serangan itu dengan kekuatan pasukannya.

"Kepada mereka yang melakukan serangan ini, serta siapa pun yang ingin membahayakan Amerika, ketahuilah ini: Kami tidak akan memaafkan. Kami tidak akan melupakan. Kami akan memburu Anda dan membuat Anda membayar," kata Biden tentang jam serangan bandara Kabul. Presiden ke-46 AS itu mengulangi lagi sumpah itu pada Sabtu (28/8/2021).

Menurutnya, serangan itu bukan yang terakhir.

Kami akan terus memburu siapa pun yang terlibat dalam serangan keji itu dan membuat mereka membayar.

Halaman
123
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved