Panglima Laot Minta Perusahaan Batubara Bantu Nelayan Kecil di Aceh Barat

Laporan Sa'dul Bahri | Aceh Barat

SERAMBINEWS.COM, MEULABOH - Panglima Laot Aceh Barat meminta perusahaan batu bara untuk memperhatikan nelayan kecil seperti kawasan Meureubo dan Johan Pahlawan, baik soal peralatan tangkap dan kesejahteraan lainnya untuk mendongkrak pendapatan nelayan di daerah tersebut.

Sejak beberapa tahun belakangan ini hasil tangkapan nelayan semakin menurun yang diduga akibat banyak tumpahan batu bara di kawasan perairan laut Meulaboh.

Sehingga menyebabkan ikan serta tangkapan lainnya semakin berkurang di daerah tersebut.

Kondisi tersebut terjadi di bawah 10 mil dari bibir pantai, sebab nelayan kecil untuk boat di bawah 3 GT tidak bisa melewati 10 mil dari bibir pantai karena boat kecil.

“Kita berharap kepada pihak perusahaan untuk memperhatikan para nelayan kita di Aceh Barat guna mendongkrak usaha mereka yang sedang morat marit saat ini,” kata Sekjen Panglima Laot Aceh Barat, Nanda Ferdiansyah kepada Serambinews.com, Senin (30/8/2021).

Baca juga: Cegah Covid-19, Petugas Gabungan TNI-Polri Gelar Razia Masker

Baca juga: Pemuda dan PKK Ikut Pelatihan Peningkatan Kapasitas Masyarakat 

Baca juga: Payment Point Bank Aceh Kantor Kini Mulai Beroperasi di Kantor Bupati Aceh Utara

Disebutkan, akibat tumpahan batubara lokasi konservasi penyu sudah tidak ada lagi, sehingga ke depan diharap kelestarian laut dapat dijaga bersama, sehingga tidak merusak kelestarian laut nantinya.

“Sebenarnya kami para nelayan sangat mengeluhkan dengan banyaknya tumpahan batubara di laut karena berkurangnya hasil tangkapan, dan hal itu tentunya terjadi pada saat proses bongkar muat yang tumpah sedikit demi sedikit,” ungkap Nanda Ferdiansyah.

Akan tetapi dengan kondisi saat ini pihaknya sangat berharap para nelayan kecil hendaknya dapat terbantu oleh pihak perusahaan batubara, baik soal alat tangkap dan keperluan lainnya yang bisa membantu nelayan dalam mencari nafkah di laut.(*)