Luar Negeri
Kisah Sayed Sadaat Mantan Menteri Afghanistan Jadi Pengantar Pizza di Jerman, Muak dengan Korupsi
Kisah seorang mantan menteri di Afghanistan dilaporkan banting setir menjadi pengantar pizza ketika tinggal di Jerman.
Ia mengungkapkan, ketika mengemban jabatannya ada perbedaan antara lingkaran dalam presiden dengan dirinya.
Sayed Sadaat saat itu butuh uang negara untuk digunakan bagi kepentingan publik, tetapi pejabat lainnya tidak sependapat.
"Mereka menginginkan keuntungan pribadi. Saya tak bisa memenuhi keinginan mereka, jadi mereka mencoba menyingkirkan saya," kata Sayed Sadaat.
Banting setir jadi kurir
Setelah mengundurkan diri, Sayed Sadaat sempat bekerja sebagai konsultan telekomunikasi.
Namun, pada 2020 situasi keamanan di sana memburuk, lalu Sayed Sadaat mencari suaka di Jerman pada akhir 2020.
Sayed Sadaat menuturkan, sebenarnya bisa saja mendapatkan perlindungan di Inggris karena memiliki paspor negara itu, tetapi dia melihat ada peluang di Jerman.
Akan tetapi, karena tidak menguasai bahasa Jerman, Sayed Sadaat yang datang sendiri mengaku kesulitan mencari pekerjaan.
Sayed Sadaat lalu mengambil kelas bahasa Jerman selama empat jam setiap harinya, yang sempat tertunda karena wabah Covid-19 menghantam "Negeri Bir".
Tidak hanya itu, Sayed Sadaat juga bekerja sebagai kurir makanan untuk perusahaan pengantaran Lieferando setelah uangnya habis.
Per jam, Sayed Sadaat mengantongi bayaran 15 euro (Rp 254.090).
Cukup untuk pengeluaran bulanan, termasuk biaya sewa apartemen.
Sayed Sadaat berujar, dia tidak menyesal datang ke Jerman.
Dia mengatakan sempat kesulitan, tapi kini dia sudah terbiasa.
Bahkan setiap bulannya, dia bisa melahap jarak hingga 1.200 km.