Virus Corona
Ada Varian Virus Corona Baru Bernama 'MU', WHO: Memiliki Mutasi Risiko Resistensi terhadap Vaksin
Varian MU, yang secara ilmiah dikenal sebagai B1621, telah diklasifikasikan sebagai "variant of interest”.
Penulis: Agus Ramadhan | Editor: Safriadi Syahbuddin
SERAMBINEWS.COM, JENEWA - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) saat ini sedang memantau varian Virus Corona baru yang dikenal sebagai "MU".
Varian Virus Corona baru ini pertama kali diidentifikasi di Kolombia pada Januari 2021 lalu.
Varian MU, yang secara ilmiah dikenal sebagai B1621, telah diklasifikasikan sebagai "variant of interest”.
“Varian MU memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan sifat potensial untuk lolos dari kekebalan," kata WHO pada Selasa (31/8/2021) dalam buletin pandemi mingguannya, dikutip dari AFP.
WHO mengatakan varian tersebut memiliki mutasi yang menunjukkan risiko resistensi terhadap vaksin.
Baca juga: Update Covid-19 di Kota Langsa, Total 82 Meninggal, 83 Positif
Baca juga: Sempat Zona Merah, Kini Banda Aceh dan Aceh Besar Zona Oranye Covid-19
Mereka juga menekankan bahwa penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk lebih memahami varian baru ini.
Ada kekhawatiran yang meluas atas munculnya mutasi virus baru karena tingkat infeksi kembali meningkat secara global.
Varian Delta memiliki sifat yang sangat mudah menular, terutama di antara mereka yang tidak divaksinasi dan di wilayah yang telah melonggarkan protkes.
Semua virus, termasuk Sars-CoV-2 yang menyebabkan Covid-19, bermutasi dari waktu ke waktu.
Sebagian besar mutasi memiliki sedikit atau tidak berpengaruh pada sifat virus.
Tetapi mutasi tertentu dapat memengaruhi sifat-sifat virus dan memengaruhi seberapa mudah virus itu menyebar, tingkat keparahan penyakit yang ditimbulkannya, dan ketahanannya terhadap vaksin, obat-obatan, dan tindakan pencegahan lainnya.
WHO saat ini mengidentifikasi empat varian Covid-19 yang menjadi perhatian, termasuk Alpha, yang ditemukan di 193 negara, dan Delta, yang ditemukan di 170 negara.
Baca juga: Menko Airlangga Minta Pemda Bergerak Cepat, Gunakan APBD Untuk Bantu Masyarakat dan Penanganan Covid
Lima varian, termasuk Mu, harus dipantau secara ketat.
Setelah terdeteksi di Kolombia, Mu telah dilaporkan di negara-negara Amerika Selatan lainnya dan di Eropa.
WHO mengatakan prevalensi globalnya telah menurun hingga di bawah 0,1 persen di antara kasus-kasus berurutan.