PON Papua 2021

Jumpai Dua Lifter Aceh di Pelatnas, Gubernur Nova: Insya Allah, Saya ke Papua untuk Semangati Atlet

Nova mengaku bangga dengan penampilan Nurul Akmal saat mengikuti Olimpiade di Jepang beberapa waktu lalu.

Editor: Imran Thayib
FOTO HUMAS PEMERINTAH ACEH
Gubernur Aceh, Ir H Nova Iriansyah MT mengunjungi lokasi Pelatnas angkat besi guna memberi semangat kepada dua lifter asal Aceh, Nurul Akmal dan Muhammad Zul Ilmi, Rabu (1/9/2021). 

SERAMBINEWS.COM, BANDA-ACEH - Gubernur Aceh, Ir Nova Iriansyah MT, mengunjungi tempat pemusatan latihan nasional (pelatnas) cabang olahraga angkat besi di Jakarta, Rabu (1/9/2021).

Pada kesempatan itu, Nova memberi semangat kepada dua lifter asal Tanah Rencong yang sedang mematangkan persiapan untuk bisa tampil maksimal pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XX di Papua, Oktober mendatang.

Kedua atlet angkat besi Aceh itu adalaha Nurul Akmal dan Muhammad Zul Hilmi.

Kepala Biro Humas dan Protokol (Karo Humpro) Setda Aceh, Muhammad Iswanto SSTP MM, dalam siaran pers kepada Serambinews,  mengatakan, dukungan tersebut diberikan Gubernur saat menjumpai kedua atlet angkat besi asal Aceh di lokasi latihannya di Jakarta, Rabu (1/9/2021).

"Tetap fokus dalam latihan ya, jangan main-main, dan jangan suka bergadang," kata Gubernur Nova mengingatkan seperti dikutip Iswanto.

Nova mengaku bangga dengan penampilan Nurul Akmal saat mengikuti Olimpiade di Jepang beberapa waktu lalu.

Selain membawa harum nama Aceh, Nurul Akmal juga membawa nama besar negara Indonesia.

"Atlet Aceh yang ikut Olimpiade ada dua. Ya, masa SMA saya dulu namanya Alkindi, cabang anggar. Kini, Nurul Akmal yang bertanding di angkat besi," sebut Nova.

Baca juga: Aksi Muhaimin Iskandar Tak Sanggup Angkat Besi di Depan Nurul Akmal: Belum Latihan, Khawatir Encok

Baca juga: Diundang Khusus ke Istana Bogor, Presiden Jokowi: Nurul Akmal Perempuan Terkuat di Indonesia

Baca juga: Tiba di Indonesia, Nurul Akmal Dapat Perlakuan Tak Menyenangkan, Body Shaming Warnai Penyambutan

Baca juga: Sukses di Olimpiade Tokyo 2020, Lifter Nurul Akmal Dijanjikan Hadiah Rumah dari Gubernur Aceh

Gubernur mendukung sepenuhnya atlet Aceh yang akan berkompetisi dalam ajang empat tahunan di Papua nanti.

"Saya Insya Allah nanti juga akan ikut ke PON Papua untuk memberikan semangat, dan doa kepada atlet," ujar Nova Iriansyah.

Sementara itu, lifter putri Indonesia asal Aceh Utara, Nurul Akmal, menyambut baik kedatangan Gubernur Aceh ke lokasi latihan atlet angkat besi asal Aceh di Jakarta.

"Terima kasih banyak Bapak Gubernur, karena sudah mengunjungi kami serta memberikan semangat kepada kami," kata peraih medali emas pada PON 2016 Jawa Barat, tersebut.

Seperti diketahui, Nurul Akmal finis di posisi lima besar kelas +87 kilogram putri pada Olimpiade 2020 Tokyo.

Dia akan berusaha semaksimal mungkin agar bisa tampil dengan baik pada PON Papua nanti.

"Saya minta dukungan dan doa dari seluruh masyarakat Aceh, agar atlet asal Tanah Rencong bisa memperoleh hasil terbaik di PON Papua," pungkasnya.

Kecuali Nurul Akmal, Aceh juga sukses menempatkan lifter putra, Muhammad Zul Ilmi. Lifter asal Aceh Besar ini dipanggil ke Pelatnas sebagai persiapan ke Sea Games 2022 di Vietnam.

Sebelum Sea Games ditunda pada 2021 akibat Covid-19, Zul Ilmi juga sudah dikirim ke Kejuaraan Asia di Tashkent, Uzbekistan.

Sebulan menjelang pelaksanaan PON Papua, Nurul Akmal dan Muhammad Zul Ilmi fokus dalam persiapan.

Bukan rahasia lagi, kalau Aceh memasang target dua medali emas dari kedua lifter tersebut.

Terlebih, keduanya saat ini menghuni Pelatnas. Tentu saja, peluang mereka semakin terbuka.

Sebagaimana diketahui, pada pelaksanaan PON 2016 di Papua, Aceh sukses mendulang delapan medali emas.

Cabang angkat besi boleh tersenyum gembira mengingat mereka sukses mempersembahkan dua medali emas.

Medali emas itu didulang lifter putri nasional, Nurul Akmal dan Surahmat.

Sayangnya, meski sukses berjaya di arena Sea Games 2019 di Filipina, Surahmat gagal tampil di PON Papua setelah nomor andalannya tak dipertandingkan.

Tak ayal, Aceh kini bertumpu kepada Nurul Akmal dan Muhammad Zul Ilmi. 

Baca juga: Batal Lawan Persebaya Surabaya, Punggawa PON Aceh Ditunggu Tiga Tim, Latihan Pindah ke Jawa Timur

Baca juga: Drawing Cabang Sepakbola PON, Aceh Bertemu Kaltim, Bengkulu dan Sulut, Ini Jadwal Lengkapnya

Baca juga: Rakor PON Aceh-Sumut 2024 Digelar di Sabang, Gubernur Minta Peserta Dirapid Antigen

Baca juga: Aminullah: Banda Aceh Siap Jadi Tuan Rumah PON Aceh-Sumut 2024

Menpora Minta Nurul Akmal Tidak Pulang ke Aceh

Atlet angkat besi Indonesia yang baru saja berlaga di Olimpiade Tokyo 2020, Nurul Akmal mengaku tak mau ambil pusing menanggapi perlakuan tak mengenakkan berupa pelecehan fisik atau body shaming.

Kejadian itu menimpanya saat penyambutan di Bandara Soekarno-Hatta, Kamis (5/8/2021) malam.

Saat melakukan video call dengan Menteri Pemuda dan Olahraga Zainudin Amali, Jumat (6/8/2021), Nurul Akmal mengaku, tak tahu menahu terkait kejadian tersebut.

Dia justru baru mengetahuinya saat ia menjadi perbincangan hangat di media sosial.

“Enggak ngeh, kok tiba-tiba sudah banyak masuk pesan, menyebut saya di sosmed. Saya di situ saja tidak mendengar,” katanya sebagaimana dilansir Antaranews, Sabtu (7/8/2021).

Nurul Akmal berharap agar kasus itu tak dibesar-besarkan lagi.

Karena, ia juga telah menganggap perlakuan yang diterimanya tersebut sebagai guyonan semata.

Dengan demikian, ia bisa fokus kembali menjalani latihan di Pelatnas.

“Iya kalau dibesarkan Nurul jadi terganggu. Jadi sudah biarkan saja, Nurul fokus latihan, fokus ke pertandingan selanjutnya. Kalau itu, Nurul anggapnya candaan saja. Saya aja di Pelatnas dipanggil ndut sudah biasa,” ujar Amel–sapaan akran Nurul Akmal--.

Sementara Menpora Zainudin meminta agar Nurul menjaga kesehatan karena akan segera menghadapi PON Papua, dan SEA Games 2021.

Ia juga meminta lifter berusia 28 tahun itu untuk tidak pulang dulu ke Aceh terlebih dalam situasi pandemi.

Menpora khawatir Nurul Akmal nantinya tidak bisa ikut bertanding di PON.

“Jaga kesahatan, jaga disiplin latihan, salam buat yang lagi isoman (isolasi mandiri) di situ semua,” kata Zainudin.

Nurul Akmal sebelumnya menjadi bahan perbincangan di media sosial, setelah ia menerima perlakuan tidak mengenakkan di bandara ketika tiba-tiba ada suara celetukan seorang pria yang tak dikenal mengomentari tubuhnya sebagai “yang paling kurus.”

Olokan tersebut kemudian dianggap warganet sebagai pelecehan fisik kepada sang lifter.

Nurul Akmal mencetak sejarah sebagai lifter putri pertama Indonesia yang tampil pada kelas berat (+87kg) Olimpiade Tokyo.

Dalam debutnya, lifter asal Aceh itu masuk posisi lima besar kelas +87kg degan mencatatkan total angkatan 256 kg.

Atlet PON Aceh itu mampu mencatat angkatan snatch 115kg dan clean and jerk 141kg.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved