Berita Aceh Besar
Mahasiswa KKM Unida Bedah Rumah tak Layak Huni Milik Janda Miskin 6 Anak di Lamteuba Aceh Besar
Rumah yang mereka bedah itu milik Mak Maneh di Desa Lambada, Kemukiman Lamteuba, Aceh Besar.
Penulis: Mursal Ismail | Editor: Mursal Ismail
Rumah yang mereka bedah itu milik Mak Maneh di Desa Lambada, Kemukiman Lamteuba, Aceh Besar.
SERAMBINEWS.COM, JANTHO - Mahasiswa Universitas Iskandarmuda atau Unida Banda Aceh yang melakukan Kuliah Kerja Mahasiswa (KKM) di Kemukiman Lamteuba, Aceh Besar, melakukan bedah rumah tak layak huni.
Rumah yang mereka bedah saat ini milik Mak Maneh di Desa Lambada, Kemukiman Lamteuba, Aceh Besar.
Mak Maneh adalah janda miskin beranak enam yang selama ini hidup di rumah panggung tak layak huni beratap daun rumbia yang sebagian besarnya sudah bocor.
Sedangkan dinding rumah itu juga sudah lapuk dimakan usia, sehingga dari dalam terlihat ke luar dan dari luar terlihat ke dalam.
Rektor Unida, Prof Dr Syafei Ibrahim diwakili Wakil Rektor III, Dr Bustamam Ali MPd, menyampaikan hal ini lewat WhatsApp kepada Serambinews.com, Kamis (2/9/2021).

Baca juga: Unida Jalin Kerja Sama Percepatan Pencegahan Covid-19 dengan BPBD Banda Aceh, Ini Kegiatannya
Baca juga: Mahasiswa Unida Bedah Rumah Janda Miskin di Aceh Jaya, Begini Kondisi Sebelumnya
Baca juga: Mahasiswa Unida Datang ke Lokasi Korban Banjir di Aceh Utara dan Aceh Timur, Untuk Salur Bantuan
Didampingi Koordinator KKM serta Pembimbing Hamdani, Fatimah MSi dan Nurul Afwani MSi, Bustamam mengatakan keluarga Mak Maneh yang kesulitan ekonominya tak mampu memperbaiki rumah itu.
"Oleh karena itu, jika hujan, keluarga ini harus tidur dalam siraman air. Atas keprihatinan ini, mahasiswa Unida yang melakukan KKM di Lamteuba tergerak untuk membedah rumah itu menjadi layak huni," kata Bustamam.
Marza, seorang mahasiswa KKM menyebutkan menyebutkan seluruh dana untuk membedah rumah ini berasal dari bantuan spontanitas mahasiswa, dosen, pimpinan perguruan tinggi.
Selain itu, juga dari forum peduli masyarakat kurang mampu.
"Ini bentuk pengabdian kami sebagai tuntutan Tri Dharma Perguruan Tinggi," kata Marza. (*)