Pemimpin Taliban Haibatullah Akhundzada Bakal Jadi Otoritas Tertinggi Afghanistan, Berikut Profilnya
Kelompok itu mengatakan, diskusi mengenai pembentukan pemerintahan baru telah usai dan mereka akan segera membuat pengumuman.
Apakah Wanita akan Bergabung dalam Pemerintahan?
Sebelumnya, juru bicara Taliban, Zabihullah Mujahid, mengungkapkan berbagi kekuasaan bukanlah prioritas Taliban untuk saat ini.
"Tidak ada kesepakatan dengan pemimpin politik manapun untuk memasukkan mereka ke dalam pemerintahan," katanya.
"Saya ingin memperjelas bahwa ini bukan fokus kami untuk berbagi pemerintahan dengan orang lain," imbuhnya.
Saat ditanya apakah akan ada perempuan dalam kabinet baru Afghanistan, Mujahid menjelaskan hal tersebut menjadi keputusan kepemimpinan.
Mengutip Reuters, ia tidak bisa mengantisipasi apapun keputusan para petinggi.
Disisi lain, Mujahid mengungkapkan para pejabat telah ditunjuk untuk menjalankan lembaga-lembaga utama, termasuk kementerian kesehatan dan pendidikan masyarakat, serta bank sentral.
Sementara itu, pemimpin senior Taliban mengatakan Rahbari Syura telah melontarkan gagasan bahwa pengumuman kabinet harus dilakukan Akhundzada sendiri lewat pidato yang disiarkan secara nasional.
"Jika Amirul Mukminin tak ingin tampil di depan umum, dia bisa mencalonkan orang kepercayaan dan pemimpin senior untuk mengumumkannya," ujarnya.
Rahbari Syura juga berpandangan bahwa kabinet harus diumumkan pada minggu pertama September dan nama pemerintahan baru Taliban harus Imarah Islam Afghanistan.
Namun, keputusan itu memerlukan persetujuan Akhundzada.
Taliban Izinkan Wanita Afghanistan Melanjutkan Pendidikan
Taliban akan mengizinkan wanita Afghanistan untuk menempuh studi di perguruan tinggi.
Namun, pihaknya melarang keras kelas campuran.
Hal ini disampaikan Menteri Pendidikan Tinggi Taliban, Abdul Haqi Haqqani, Minggu (29/8/2021).