Berita Aceh Utara
Pertamina Kerahkan 13 Kapal untuk Bersihkan Lapisan Minyak di Lepas Pantai Aceh
Antara lain melakukan pengecekan lokasi, melakukan pemetaan sebaran lapisan tipis minyak, dan mencari sumber munculnya gelembung gas.
Penulis: Jafaruddin | Editor: Saifullah
Laporan Jafaruddin I Aceh Utara
SERAMBINEWS.COM, LHOKSUKON - Pertamina EP (PEP) Pangkalan Susu mengerahkan 13 kapal untuk melakukan pembersihan lapisan tipis minyak di perairan Selat Malaka lepas pantai Kecamatan Kuala Idi, Kabupaten Aceh Timur, Provinsi Aceh, beberapa hari yang lalu.
Pertamina mengetahui adanya lapisan tipis minyak di perairan Selat Malaka lepas pantai Aceh itu setelah mendapat laporan dari nelayan Aceh, kemudian PEP langsung menindaklanjutinya.
"Sejak mendapati laporan tersebut, tim Penanganan Keadaan Darurat (PKD) Pertamina EP Field Pangkalan Susu langsung melakukan pengecekan ke lokasi,” ujar Senior Manager Relations Pertamina Subholding Upstream Regional Sumatera, Yudy Nugrahadalam siaran pers yang diterima Serambinews.com, Kamis (2/9/2021).
Kemudian secara paralel, jelas Yudy, terus berkoordinasi dengan instansi terkait untuk langkah penanganan adanya lapisan tipis minyak tersebut.
Lebih lanjut, Yudy mengatakan, tim PKD sudah melakukan berbagai upaya penanganan.
Antara lain melakukan pengecekan lokasi, melakukan pemetaan sebaran lapisan tipis minyak, dan mencari sumber munculnya gelembung gas.
Baca juga: Tumpahan Minyak Mintah di Lepas Pantai Langsa Pengaruhi Penurunan Burung Migrasi
"PEP Pangkalan Susu telah melakukan investigasi dan ditemukan adanya indikasi gelembung gas yang berasal dari sumur H-4 Langsa Offshore yang berlokasi sekitar 30 mil laut dari pantai Kecamatan Kuala Idi,” ujar Yudi.
Sebelumnya sumur tersebut, terang Yudy, dikelola Technical Assistance Contract(TC) Blue Sky dan sudah ditutup pada November 2017.
PEP Pangkalan Susu sampai saat ini telah mengerahkan 13 kapal untuk melakukan pembersihan lapisan tipis minyak dengan menggunakan oil boom (alat untuk melokalisir sebaran film minyak di air) dan oil skimmer (alat untuk memisahkan minyak di air).
Selain itu juga, telah digunakan Remotely Operated Vehicle (ROV) untuk melihat penyebab munculnya gelembung gas di bawah laut.
Selanjutnya, tambah Yudy, telah dilakukan langkah-langkah untuk menghentikan gelembung gas dan membersihkan lapisan tipis minyak di sekitar area sumur H-4 Langsa Offshore tersebut.
"Saat ini, penanganan sedang berjalan dan dilakukan dengan cepat dan intensif serta tetap mengutamakan keselamatan kerja,” ujar Yudy.
Baca juga: Pelabuhan Aden Tercemar Tumpahan Minyak Solar, Satu Kapal Tanker Tenggelam
Meskipun sudah ditangani, lanjut Yudy, pihaknya terus melakukan pemantauan melalui udara dan satelit mengikuti model tumpahan minyak, serta melakukan pengecekan langsung di pesisir pantai.
"Hingga hari ini, lapisan tipis minyak tidak mengarah ke daratan dan sudah berhasil dilokalisir," tambah Yudy.