Update Corona di Aceh
24 Jam Terakhir, 305 Orang di Aceh Sembuh dari Corona, Cegah Covid1-19 dengan Protokol Kesehatan 5M
Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu mengatakan, pasien-pasien terinfeksi virus corona yang dinyatakan sembuh tersebut, meliputi warga Subulussalam m
Penulis: Ansari Hasyim | Editor: Ansari Hasyim
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sebanyak 305 orang di Aceh dinyatakan sembuh dari infeksi virus corona.
Dengan demikian total kesembuhan secara akumulatif sudah mencapai 25.840 orang.
Sementara itu, kasus konfirmasi harian bertambah 232 orang lagi, dan 14 orang dilaporkan meninggal dunia.
“Alhamdulillah, jumlah pasien yang sembuh jauh lebih banyak hari ini dibandingkan penambahan kasus positif baru,” ujar Juru Bicara Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Pemerintah Aceh kepada media massa di Banda Aceh, Sabtu (4/9/2021).
Juru Bicara yang akrab disapa SAG itu mengatakan, pasien-pasien terinfeksi virus corona yang dinyatakan sembuh tersebut, meliputi warga Subulussalam mencapai 68 orang, Banda Aceh 47 orang, Aceh Besar 34 orang, Aceh Utara 32 orang, dan warga Bireuen sebanyak 31 orang.
Baca juga: Dyah Erti Idawati Terima Penghargaan Tokoh Berjasa dalam Mengentaskan Stunting di Aceh
Kemudian warga Simeulue sebanyak 25 orang, Aceh Tamiang 24 orang, Lhokseumawe 14 orang, dan warga Gayo Lues sebanyak 10 orang. Selanjutnya warga Aceh Timur sebanyak enam orang, warga Pidie Jaya dan Aceh Barat Daya sama-sama lima orang, dan empat orang lagi warga Sabang.
Sementara itu, lanjutnya, 232 orang Aceh terkonfirmasi positif Covid-19. Kasus-kasus baru tersebut meliputi warga Banda Aceh 53 orang, Aceh Besar 46 orang, Aceh Selatan 25 orang, Pidie 23 orang, Lhokseumawe 17 orang, Aceh Utara 13 orang, Aceh Tamiang tujuh orang, warga Aceh Tengah dan Bireuen sama-sama enam orang.
Kemudian warga Aceh Timur, Langsa, dan Aceh Barat, masing-masing lima orang. Selanjutnya warga Pidie Jaya, Aceh Jaya, dan Simeulue sama-sama tiga orang. Sementara warga Nagan Raya empat orang, Bener meriah dua orang, warga Aceh Tenggara, Gayo Lues, Sabang, Aceh Barat Daya, Subulussalam, dan Aceh Singkil, masing-masing satu orang.
Baca juga: Amerika Masih jadi Langgan Ekspor Kopi Aceh Terbesar, Periode Januari-Juli sudah Capai 6.338 Ton
“Semua warga hendaknya mendukung penderita Covid-19 yang sedang isolasi mandiri di gampongnya dan mendoakan mereka segera sembuh kembali,” harap SAG seperti dilansir Humas Aceh di laman humas.acehprov.go.id, Sabtu, (4/9/2021).
Akumulasi Covid-19
Selanjutnya ia melaporkan kasus akumulatif Covid-19 Aceh telah mencapai 34.140 orang, hingga 4 September 2021. Pasien Covid-19 yang sedang dirawat sebanyak 6.760 orang. Para penyintas Covid-19, (yang sudah sembuh) sebanyak 25.840 orang. Sedangkan kasus meninggal dunia secara akumulatif sudah mencapai 1.540 orang.
Data kasus akumulatif tersebut termasuk kasus positif baru harian yang bertambah hari ini sebanyak 323 orang. Pasien yang sembuh bertambah 305 orang, dan penderita Covid-19 yang meninggal dunia bertambah sebanyak 14 orang, tuturnya.
SAG mengatakan, kasus meninggal dunia sebanyak 14 orang tersebut meliputi warga Aceh Besar sebanyak enam orang, Aceh Utara tiga orang, Bireuen dua orang, dan masing-masing satu orang warga Banda Aceh, Subulussalam, dan warga Simeulue.
Baca juga: Aceh Pimpin Perolehan Sementara API 2021, Ini Cara Vote 12 Kategori yang Masuk Nominasi
Lebih lanjut ia memaparkan data akumulatif kasus probable, yakni sebanyak 887 orang, meliputi 785 orang selesai isolasi, 25 orang isolasi di rumah sakit, dan 77 orang meninggal dunia. Kasus probable yakni pasien yang secara klinisnya menunjukkan indikasi kuat sebagai Covid-19 dan dalam proses pemeriksaan swab-nya.
Sedangkan kasus suspek secara akumulatif tercatat sebanyak 9.911 orang. Suspek yang telah usai isolasi sebanyak 9.723 orang, sedang isolasi di rumah 164 orang, dan 24 orang sedang diisolasi di rumah sakit, tutupnya.
Cegah corona dengan 5M
Meski sudah lebih dari satu tahun, pandemi virus corona masih terus menyerang penduduk dunia tanpa henti.
Mengalahkan penyebaran dan penularan virus corona di dunia tidak mudah. Namun, beragam upaya terus dilakukan para ahli dan penduduk global demi mengakhiri ancaman virus yang terus menyerang bertubi-tubi.
Di beberapa negara, termasuk Indonesia, pemerintah membuat pendoman dan protokol kesehatan untuk menghadapi virus corona.
Di Indonesia, protokol kesehatan ini dikenal dengan sebutan 5M. Sudah tahu apa saja protokol kesehatan 5M untuk membantu pencegahan penularan virus corona? Berikut ini protokol kesehatan 5M tersebut:
1. Mencuci Tangan
Rutin mencuci tangan hingga bersih adalah salah satu protokol kesehatan yang cukup efektif untuk mencegah penularan virus corona. Untuk hasil yang maksimal, Anda disarankan untuk mencuci tangan setidaknya selama 20 detik beberapa kali sehari, terutama saat:
* Sebelum memasak atau makan;
* Setelah menggunakan kamar mandi;
* Setelah menutup hidung saat batuk atau bersin.
Untuk membunuh virus dan kuman-kuman lainnya, gunakan sabun dan air atau pembersih tangan dengan alkohol setidaknya dengan kadar 60 persen.
2. Memakai Masker
Pada awal pandemi virus corona tahun lalu, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan bahwa penggunaan masker hanya direkomendasikan untuk orang sakit, bukan orang sehat. Namun, virus corona jenis SARS-CoV-2 yang merajalela hingga saat ini membuat protokol kesehatan bisa berubah-ubah seiring bergulirnya waktu.
Beberapa waktu selang kebijakan WHO di atas, WHO akhirnya mengeluarkan himbauan agar semua orang (baik yang sehat atau sakit) agar selalu menggunakan masker saat beraktivitas di luar rumah. Kebijakan WHO ini juga sempat ditegaskan oleh Presiden Joko Widodo.
Protokol kesehatan virus corona terkait masker pun semakin digalakkan di beberapa negara. Di Amerika Serikat (AS), Centers for Disease Control and Prevention (CDC), memperbarui pedoman terkait penggunaan masker. CDC mengimbau masyarakat AS harus memakai masker meski berada di dalam rumah pada kondisi tertentu. Menurut CDC, penggunaan masker di dalam rumah perlu dilakukan ketika:
* Terdapat anggota keluarga yang terinfeksi COVID-19.
* Terdapat anggota keluarga yang berpotensi terkena COVID-19 karena aktivitas di luar rumah.
* Merasa terjangkit atau mengalami gejala COVID-19.
* Ruangan sempit.
* Tidak bisa menjaga jarak minimal dua meter.
3. Menjaga Jarak
Protokol kesehatan lainnya yang perlu dipatuhi adalah menjaga jarak. Protokol kesehatan ini dimuat dalam Keputusan Menteri Kesehatan RI dalam “Protokol Kesehatan Bagi Masyarakat di Tempat dan Fasilitas Umum Dalam Rangka Pencegahan dan Pengendalian COVID-19.”
Di sana disebutkan, menjaga jarak minimal 1 meter dengan orang lain untuk menghindari terkena droplets dari orang yang bicara, batuk, atau bersin, serta menghindari kerumunan, keramaian, dan berdesakan.
Bila tidak memungkinkan melakukan jaga jarak, maka dapat dilakukan berbagai rekayasa administrasi dan teknis lainnya.
Rekayasa administrasi dapat berupa pembatasan jumlah orang, pengaturan jadwal, dan sebagainya. Sedangkan rekayasa teknis, antara lain dapat berupa pembuatan partisi, pengaturan jalur masuk dan keluar, dan sebagainya.
4. Menjauhi Kerumunan
Selain tiga hal di atas, menjauhi kerumunan merupakan protokol kesehatan yang juga harus dilakukan. Menurut Kementerian Kesehatan RI (Kemenkes), masyarakat diminta untuk menjauhi kerumunan saat berada di luar rumah. Ingat, semakin banyak dan sering Anda bertemu orang, maka kemungkinan terinfeksi virus corona pun semakin tinggi.
Oleh sebab itu, hindari tempat keramaian terutama bila sedang sakit atau berusia di atas 60 tahun (lansia). Menurut riset lansia dan pengidap penyakit kronis memiliki risiko yang lebih tinggi terserang virus corona.
5. Mengurangi Mobilitas
Virus penyebab corona bisa berada di mana saja. Jadi, semakin banyak dirimu menghabiskan waktu di luar rumah, maka semakin tinggi pula terpapar virus jahat ini. Oleh karena itu, bila tidak ada keperluan yang mendesak, tetaplah berada di rumah.
Menurut Kemenkes, meski sehat dan tidak ada gejala penyakit, belum tentu dirimu pulang ke rumah dengan keadaan yang masih sama. Pasalnya, virus corona dapat menyebar dan menginfeksi seseorang dengan cepat.(*)