Breaking News

Berita Lhokseumawe

Disdikbud Lhokseumawe Pastikan 500-an Guru Belum Divaksin Hingga tak Bisa Mengajar

Namun bagi guru SD dan SMP yang belum melaksanakan vaksinasi Covid-19, maka sementara waktu ini tidak boleh mengajar.

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nur Nihayati
hand over dokumen pribadi
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Ibrahim, 

Namun bagi guru SD dan SMP yang belum melaksanakan vaksinasi Covid-19, maka sementara waktu ini tidak boleh mengajar.

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe 

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe memastikan mulai Senin (6/9/2021) hari ini, proses belajar mengajar atau PMB untuk SD dan SMP di Kota Lhokseumawe, mulai berlangsung kembali secara tatap muka.

Namun bagi guru SD dan SMP yang belum melaksanakan vaksinasi Covid-19, maka sementara waktu ini tidak boleh mengajar.

"Kita sudah arahkan agar semua guru mengikuti vaksinasi. Jadi sekarang ini bagi yang belum divaksin, maka tidak boleh mengajar. Akan diganti oleh guru yang lain (yang sudah divaksin). Intinya, proses belajar mengajar tidak terganggu," kata Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Ibrahim.

Terkecuali, lanjut ibrahim, bagi guru yang secara medis memang tidak bisa divaksin ataupun harus ditunda vaksin.

"Bila tidak bisa divaksin akibat faktor keseharan, maka guru tersebut maskh tetap bisa mengajar," jelasnya.

Dijelaskan, unyuk saat ini ada 3.000-an guru baik yang PNS ataupun non PNS yang berada dibawah Disdikbud Lhokseumawe.  

Baca juga: Harga Emas di Lhokseumawe Stabil, Berikut Rincian Harga Lengkapnya

Baca juga: Meski Hasil Tangkapan Minim, Pukat Darat Masih Menjadi Andalan Nelayan Tradisional di Bireuen

Baca juga: 10 Orang Ditangkap Polisi Usai Perusakan Rumah Ibadah Ahmadiyah di Sintang Kalbar

Sehingga sejak tiga bulan lalu, pihaknya sudah mengimbau agar seluruh guru untuk divaksin Covid-19. "Jadi kita perkirakan ada sekitar 80 persen guru yang telah datang ke lokasi-lokasi vaksinasi untuk divaksin.

Hasil pemeriksaan kesehatan, mayortasnya bisa divaksin. Walaupun ada juga sebagian kecil yang memang tidak bisa divaksin karena faktor kesehatan," jelasnya.

Jadi, diakuinya, sekarang ini masih ada sekitar 15 persen lebih atau sekitar 500-an lagi guru yang memang belum mendatangi lokasi vaksinasi untuk divaksin.

Jadi untuk sementara ini, bagi guru-guru tersebut belum boleh mengajar," katanya.

Namun dipastikan pihaknya terus mengimbau agar para guru yang belum divaksin untuk segera mengikuti program vaksinasi. 

"Harapan kita, semua guru di Kota Lhokseumawe yang memang tidak ada kendala dari segi kesehatan sudah divaksin," pungkas Ibrahim.

Terkait proses PMB selama pandemi Covid-19 di Lhokseumawe, sesuai cacatan Serambinews.com, PMB secara daring sempat terjadi di Kota Lhokseumawe saat awal pandemi Covid-19. Yakni pada Maret -Oktober 2020 atau selama delapan bulan.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved