Breaking News

Internasional

Ibu Kota Guinea Masih Mencekam, Rakyat Sambut Gembira Penggulingan Presiden Guinea

Kondisi Ibu Kota Guinea, Conakry masih mencekam pada Senin (6/9/2021), seusai kudeta menggulingkan pemerintaha.

Editor: M Nur Pakar
AFP
Para pemuda merayakan kudeta untuk menggulingkan presiden oleh militer di Conakry, Minggu (5/9/2021). 

SERAMBINEWS.COM, CONAKRY - Kondisi Ibu Kota Guinea, Conakry masih mencekam pada Senin (6/9/2021), seusai kudeta menggulingkan pemerintahan.

Dilaporkan ada perasaan tidak nyaman di Conakry, sehari setelah tentara yang gembira turun ke jalan untuk menandai penggulingan Presiden Condé.

Jalan-jalan yang sering berdengung, anehnya sepi meskipun tentara menyerukan agar aktivitas normal tetap dilanjutkan.

Banyak toko tetap tutup, sementara hanya beberapa sopir taksi yang beroperasi.

Ada kehadiran keamanan yang meningkat di distrik tempat kantor-kantor pemerintah berada.

Saksi mata mengatakan kepada BBC, Senin (6/9/2021) mengatakan anggota pasukan khusus bertanggung jawab atas keamanan.

Banyak yang khawatir menunggu hasil pertemuan antara para pemimpin kudeta dan menteri kabinet yang akan memetakan jalan ke depan untuk Guinea.

Baca juga: Presiden Guinea Masih Ditahan, Foto di Medsos Belum Diverifikasi Kebenarannya

Dalam siaran di TV pemerintah pada Minggu (5/9/2021) malam, sekelompok tentara mengumumkan pembubaran konstitusi, penutupan perbatasan dan jam malam nasional.

Mereka mengatakan gubernur regional telah digantikan oleh komandan militer, dan presiden 83 tahun yang digulingkan itu aman, tetapi tetap dalam tahanan.

Kepala pasukan khusus negara itu, Kol Mamady Doumbouya, mengatakan tentaranya telah merebut kekuasaan karena ingin mengakhiri korupsi yang merajalela dan salah urus.

Setelah kudeta diumumkan, ratusan warga turun ke jalan-jalan Conakry untuk merayakan pengambilalihan itu.

Mereka naik ke kendaraan militer untuk menyambut tentara yang dibalut bendera Guinea.

Orang-orang merayakan di jalan-jalan dengan anggota angkatan bersenjata Guinea setelah penangkapan presiden Guinea, Alpha Conde

Mamoudou Nagnalen Barry, seorang anggota pendiri oposisi FNDC (Front Nasional untuk Pertahanan Konstitusi), mengatakan memiliki emosi yang campur aduk tentang kudeta.

Baca juga: Ubah Konstitusi Demi Jabat 3 Periode, Kini Presiden Guinea Dikudeta dan Ditahan Pasukan Khusus

Tetapi dia menyambut dengan baik.

Halaman
12
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved