Berita Gayo Lues

Tim Ekspedisi Puteri 'Inong Metalik' USK Tapaki Puncak Tertinggi Burni Arul Relem di Gayo Lues

Tim Inong Metalik berhasil menapaki puncak tertinggi Burni Arul Relem di Kabupaten Gayo Lues

Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Tim Ekspedisi Puteri Mahasiswa Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (METALIK) Fakultas Ekononi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK) yang tergabung dalam Tim Inong Metalik berhasil menapaki puncak tertinggi Burni Arul Relem di Kabupaten Gayo Lues, Jumat (3/9/2021) 

SERAMBINEWS.COM - Tim Ekspedisi Puteri Mahasiswa Pecinta Alam dan Lingkungan Hidup (METALIK) Fakultas Ekononi dan Bisnis (FEB) Universitas Syiah Kuala (USK) yang tergabung dalam Tim Inong Metalik berhasil menapaki puncak tertinggi Burni Arul Relem di Kabupaten Gayo Lues.

Gunung Burni Relem yang memiliki ketinggian 2019 meter dari permukaan laut (MDPL) merupakan salah satu gunung yang belum terjamah oleh pegiat alam bebas.

Tim Inong Metalik dengan jumlah personil sebanyak 8 orang berhasil menapaki puncak tertinggi arul relem pada Jumat, 3 September 2021, sekitar pukul 11.05 WIB.

Mereka hanya membutuhkan waktu selama 5 hari perjalanan.

Baca juga: Mahasiswa Unimal Kibarkan Merah Putih di Puncak Gunung Leuser

Ketua Tim Ekspedisi Inong Metalik, Putri Balqis menyebutkan, Tim Inong Metalik bertolak dari Banda Aceh jumat lalu 27 Agustus 2021.

Tim mulai melakukan perjalanan dari pintu rimba pada tanggal 29 Agustus 2021.

Selama perjalanan, tim inong Metalik yang didominasi kaum hawa ini menemukan keragaman hayati yang biasa ditemukan di hutan hujan tropis.

Temuan-temuan selama perjalanan tercatat dengan rapi dalam jurnal pendakian dan dokumentasi foto oleh tim pendakian.

Tim Inong Metalik di inisiasi oleh para Perempuan anggota Metalik sekitar 3 bulan lalu.

Baca juga: Mapala Alaska Umuslim Bireuen Lakukan Ekspedisi Ke Gunung Batu Candi

Dalam proses perencanaan hingga pelaksanaan tekhnis pendakian dipimpin oleh perempuan.

Untuk keperluan tekhnis logistik pendakian, tim merekrut 3 anggota putra yang juga merupakan anggota Metalik.

Selain pendakian, tim juga melakukan penelitian tentang Pengaruh Hutan Adat terhadap Perekonomian masyarakat.

Penelitian ini bertujuan melihat sejauh mana masyarakat mendayagunakan hasil hutan non kayu secara berkelanjutan.

Baca juga: Ekspedisi Aceh Tracker Gagal Capai Puncak Abong-abong, Tim Hanya Mampu Daki 3 Puncak Gunung

Pasca pendakian, tim akan melaporkan hasil kegiatan dalam bentuk seminar, laporan pendakian, laporan penelitian, dan foto essai.

Tim ini membuktikan adanya kesetaraan gender dalam kegitan dunia alam bebas.

Dalam hal ini Metalik membuktikan telah memberikan ruang bagi kaum perempuan untuk mencatat preatasi prestisius dalam pendakin pembukaan jalur.

Diharapkan tim ini mampu menginspirasi para mahasiswi untuk mengaktualisasikan diri sesuai dengan minat dan bakat masing-masing.(*)

Baca juga: Abu MUDI Samalanga Telah Divaksin Covid-19

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved