Alpukat Miliki Manfaat untuk Diet, Turunkan Lemak Lebih Cepat Jika Dikonsumsi Tiap Hari
Rutin konsumsi buah alpukat sebagai menu makan siang atau makan malam akan bantu kamu memiliki berat badan ideal.
Rutin konsumsi buah alpukat sebagai menu makan siang atau makan malam akan bantu kamu memiliki berat badan ideal.
SERAMBINEWS.COM - Buah alpukat mudah dan murah dapat dibeli di pasar.
Selain bisa diminum jus ternyata buah dari dataran tinggi ini bermanfaat untuk kesehatan.
Buah yang satu ini biasanya dihindari oleh para wanita yang sedang menjaga berat badan.
Padahal dengan rutin mengonsumsi setiap hari justru bisa mempercepat diet karena terbukti bisa melunturkan lemak.
Ya, buah yang dimaksud adalah buah alpukat.
Memang, buah alpukat adalah buah yang mengandung lemak cukup tinggi.
Namun jangan khawatir, lemak yang terkandung di dalam buah alpukat adalah lemak sehat.
Rutin konsumsi buah alpukat sebagai menu makan siang atau makan malam akan bantu kamu memiliki berat badan ideal.
Baca juga: Pamer Foto Nikah dengan Alvin Faiz, Henny Rahman Curhat soal Cinta dan Pasangan Hidup, Ada Apa?
Baca juga: Polisi Panggil 8 Pengelola Pasar, Tingkatkan Penerapan Protkes Covid-19
Baca juga: VIDEO Solar Subsidi Makin Langka di Nagan Raya, Puluhan Truk Rela Mengantre Panjang Menunggu Pasokan
Dilansir dari Kompas.com, Selasa (7/9/2021), sebuah studi baru dari University of Illinois Urbana-Champaign dan kolaborator mengungkap, dengan mengonsumsi satu buah alpukat sehari bisa membantu mendistribusikan lemak perut pada wanita ke arah yang lebih sehat.
Sebanyak 105 orang dewasa dengan kelebihan berat badan dan obesitas berpartisipasi dalam uji coba terkontrol secara acak yang menyediakan satu kali makan sehari selama 12 minggu.
Wanita yang mengonsumsi alpukat sebagai bagian dari makanan sehari-hari mereka, mengalami pengurangan lemak perut visceral yang lebih dalam.
Melansir Medical Xpress, penelitian yang dipimpin oleh Naiman Khan, seorang profesor kinesiologi dan kesehatan masyarakat Illinois ini didanai oleh Hass Avocado Board dan telah diterbitkan dalam Journal of Nutrition.
Khan mengatakan, tujuan penelitian ini bukanlah penurunan berat badan.
Menurutnya, para peneliti tertarik untuk memahami apa yang dilakukan alpukat terhadap cara individu menyimpan lemak tubuh mereka.
Apalagi, lokasi lemak dalam tubuh memainkan peran penting dalam kesehatan.
Lebih lanjut ia menjelaskan, bahwa ada dua jenis lemak di perut, yaitu lemak yang menumpuk tepat di bawah kulit, yang disebut lemak subkutan, dan lemak yang menumpuk lebih dalam di perut, yang dikenal sebagai lemak visceral, yang mengelilingi organ dalam.
"Individu dengan proporsi yang lebih tinggi dengan lemak visceral yang lebih dalam cenderung berisiko lebih tinggi terkena diabetes. Jadi kami tertarik untuk menentukan, apakah rasio lemak subkutan terhadap lemak visceral berubah dengan konsumsi alpukat," kata Khan.
Para peserta dibagi menjadi dua kelompok.
Satu kelompok menerima makanan yang mengandung alpukat segar, sementara kelompok lain menerima makanan yang memiliki bahan yang hampir sama dan kalori yang serupa, tetapi tidak mengandung alpukat.
Pada awal dan akhir dari 12 minggu, para peneliti mengukur lemak perut peserta dan toleransi glukosa mereka, ukuran metabolisme, dan penanda diabetes.
Partisipan wanita yang mengonsumsi alpukat sehari sebagai bagian dari makanan mereka mengalami pengurangan lemak perut visceral – lemak yang sulit ditargetkan terkait dengan risiko penyakit yang lebih tinggi.
Selain itu, mereka juga mengalami pengurangan rasio lemak visceral terhadap lemak subkutan, yang mana ini menunjukkan redistribusi lemak dari organ.
Namun, tampaknya ini hanya terjadi pada wanita, karena distribusi lemak pada pria tidak berubah.
Sementara, baik pria maupun wanita tidak mengalami perbaikan dalam toleransi glukosa.
"Konsumsi harian alpukat tidak mengubah toleransi glukosa, apa yang kami pelajari adalah bahwa pola diet yang menyertakan alpukat setiap hari memengaruhi cara individu menyimpan lemak tubuh dengan cara yang bermanfaat bagi kesehatan mereka. Tetapi, manfaatnya terutama pada wanita," kata Khan.
Para peneliti berharap dapat melakukan studi lanjutan, untuk melihat penanda tambahan kesehatan usus dan kesehatan fisik untuk mendapatkan gambaran yang lebih lengkap tentang efek metabolisme dari konsumsi alpukat, serta menentukan apakah perbedaannya tetap berada di antara kedua jenis kelamin.
Richard Mackenzie, seorang profesor metabolisme manusia di University of Roehampton di London dan rekan penulis penelitian mengatakan, penelitian ini tidak hanya menyoroti manfaat dari konsumsi alpukat setiap hari pada berbagai jenis distribusi lemak lintas jenis kelamin, tetapi juga memberi dasar peneliti untuk melakukan pekerjaan lebih lanjut memahami dampak penuh alpukat pada lemak tubuh dan kesehatan.
"Dengan melakukan penelitian lebih lanjut, kami akan dapat memperoleh gambaran yang lebih jelas tentang tipe orang seperti apa yang paling diuntungkan dari mengonsumsi alpukat dan memberikan data berharga bagi penasihat perawatan kesehatan untuk memberikan panduan kepada pasien, tentang cara mengurangi penyimpanan lemak dan potensi bahaya diabetes," kata Mackenzie.
Artikel ini telah tayang di TribunnewsBogor.com dengan judul Manfaat Alpukat untuk Diet, Rutin Konsumsi Setiap Hari Bisa Turunkan Lemak Lebih Cepat,