Sejarah di Hari Ini, 17 Tahun Lalu Munir dibunuh di Udara, Tapi Kasusnya Tak Juga Terungkap

dokter forensik National Forensic Institute (NFI) Belanda, menemukan racun arsenik dalam jumlah yang signifikan pada tubuh Munir. Komposisi racunnya

Penulis: Yeni Hardika | Editor: Amirullah
SERAMBINEWS.COM/SUBUR DANI
Sejarah di Hari Ini, 17 Tahun Lalu Munir dibunuh di Udara, Tapi Kasusnya Tak Juga Terungkap 

Saat Munir dibunuh, seharusnya status Pollycarpus cuti.

Namun, ia justru ada dalam satu pesawat dengan Munir.

Baca juga: Aktivis Aceh Gelar Diskusi Merawat 16 Tahun Kematian Munir di Kamp Biawak Limpok, Bahas Temuan TGPF

Hal itu diketahui dari film dokumenter Garuda's Deadly Upgrade (2005).

Dalam film itu memperlihatkan surat tugas Nomor GA/DZ-2270/04 tertanggal 11 Agustus 2004.

Surat tugas tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama Garuda Indonesia, Indra Setiawan.

Gara-gara surat itu juga, Indra pun turut menjadi terdakwa dalam kasus pembunuhan Munir dan divonis 1 tahun penjara pada 11 Februari 2008.

Di persidangan, Indra membantah terlibat di dalam kasus pembunuhan tersebut.

Namun, muncul dugaan bahwa surat tugas itu dibuat setelah Indra menerima surat dari Badan Intelijen Negara (BIN).

Deputi V BIN Mayjen Purn Muchdi Purwoprandjono turut terseret dalam perkara ini.

Muchdi diketahui menyerahkan diri sebelum diperiksa oleh kepolisian.

Namun, di dalam persidangan pada 13 Desember 2008, Muchdi Pr akhirnya divonis bebas dari segala dakwaan.

Tuntutan kasus pembunuhan Munir akan kadaluarsa

Meski Pollycarpus Budihari Priyanto dan Indra telah divonis, hingga saat ini, kematian Munir belum menemui titik terang.

Bahkan, setahun lagi penuntutan kasus pembunuhan Munir akan kedaluwarsa.

Ini lantaran perkara tersebut hanya dianggap sebagai pembunuhan berencana biasa.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved