Internasional
Senator AS Tuduh Taliban Hentikan Warga Amerika Serikat dan Afghanistan ke Luar Negeri
Seorang senator AS dari Partai Republik, Michael McCaul menuduh Taliban mencegah warga Amerika Serikat dan Afghanistan ke luar negeri.
Marina LeGree, pendiri dan CEO dari LSM Ascend Athletics yang bekerja dengan gadis dan wanita Afghanistan, mengatakan jumlah pesawat bisa lebih dari enam.
Baca juga: Ahmad Massoud Pemimpin Oposisi Ingin Negosiasi Damai, Taliban Minta Mereka Serahkan Diri atau Mati
Dia mengatakan telah mendengar mungkin ada sebanyak 1.000 orang yang menunggu untuk keluar.
Organisasinya memiliki sekelompok 34 orang yang telah menunggu untuk pergi selama enam hari, di antaranya 19 orang Amerika dan dua pemegang kartu hijau.
Mereka adalah bagian dari evakuasi terorganisir yang lebih besar di bawah naungan pemerintah AS.
LeGree yakin perselisihan atau negosiasi antara Taliban dan maskapai penerbangan Afghanistan Kam Air menghambat penerbangan.
"Kami hanya menunggu dengan sabar seperti orang lain," ujarnya.
"Kami memiliki orang-orang dengan keluarga, ada anak berusia tiga tahun yang telah terjebak di bandara selama seminggu," katanya.
Baca juga: Gubernur Nangarhar, Mullah Neda Mohammad Bersumpah Tumpas ISIS di Afghanistan
Dia menambahkan Taliban telah datang ke tempat orang ditahan dan menangkap orang beberapa kali.
"Ini hanya situasi yang mengkhawatirkan secara keseluruhan," katanya.
Dalam sebuah pernyataan kepada BBC, juru bicara Departemen Luar Negeri mengatakan kekhawatiran yang dirasakan dapat dipahami.
"Kami tidak memiliki personel di darat, kami tidak memiliki aset udara di negara ini, kami tidak mengontrol wilayah udara, baik di Afghanistan atau di tempat lain di kawasan ini," katanya.
AS menarik pasukannya dari Afghanistan pekan lalu setelah 20 tahun di negara itu.
Lebih dari 120.000 warga AS, sekutu dan warga Afghanistan dievakuasi dari bandara Kabul.
Sebagai akibat dari penarikan tersebut, Departemen Luar Negeri mengatakan tidak memiliki sarana untuk mengkonfirmasi rincian penerbangan atau mereka yang menunggu naik pesawat.
"Kami akan memegang janji Taliban untuk membiarkan orang bebas meninggalkan Afghanistan," kata juru bicara itu.(*)