Internasional

Tujuan Mulia AS di Afghanistan Gagal, Uang Miliaran Dolar Tidak Mampu Cegah Taliban Berkuasa

Sebuah tujuan mulia yang digaungkan oleh Amerika Serikat (AS) selama 20 tahun di Afghanistan gagal total.

Editor: M Nur Pakar
Kementerian Pertahanan Inggris
Pasukan Amerika Serikat dan Inggris berpose di sela-sela menjaga evakuasi warga di Bandara Kabul, Afghanistan, Senin (23/8/2021). 

SERAMBINEWS.COM, BOSTON - Sebuah tujuan mulia yang digaungkan oleh Amerika Serikat (AS) selama 20 tahun di Afghanistan gagal total.

Dana miliaran dolar AS yang telah dikucurkan selama dua dekade itu, tidak mampu mencegah Taliban menguasai kembali Afghanistan.

Dilansir AP, Selasa (7/9/2021), Amerika Serikat dan sekutunya telah menghabiskan miliaran dolar untuk membangun database rakyat Afghanistan.

Tujuan mulia yang dinyatakan: Mempromosikan hukum dan ketertiban dan akuntabilitas pemerintah dan memodernisasi tanah yang dilanda perang.

Namun dalam perebutan kekuasaan yang dilakukan oleh Taliban, sebagian besar peralatan digital itu, termasuk biometrik untuk memverifikasi identitasjatuh ke tangan Taliban.

Baca juga: Ahmad Massoud Pemimpin Oposisi Ingin Negosiasi Damai, Taliban Minta Mereka Serahkan Diri atau Mati

Dibangun dengan sedikit perlindungan perlindungan data, itu berisiko menjadi jackboots berteknologi tinggi dari pengawasan negara.

Ketika Taliban mendapatkan kaki pemerintahan, ada kekhawatiran itu akan digunakan untuk kontrol sosial dan menghukum musuh.

Membuat data harus bekerja secara konstruktif dengan tujuan meningkatkan pendidikan, memberdayakan perempuan dan memerangi korupsi.

Tetapi, membutuhkan stabilitas demokrasi, dan sistem ini tidak dirancang untuk prospek kekalahan.

"Ini adalah ironi yang mengerikan," kata Frank Pasquale, sarjana teknologi pengawasan dari Sekolah Hukum Brooklyn.

Baca juga: Warga Afghanistan Pertaruhkan Nyawa, Jika Amerika Serikat Tidak Cairkan Aset

“Ini adalah pelajaran nyata dalam 'Jalan menuju neraka dengan niat baik," katanya.

Sejak Kabul jatuh pada 15 Agustus 2021, indikasi ini telah muncul.

Dimana, data pemerintah telah digunakan dalam upaya Taliban mengidentifikasi dan mengintimidasi warga Afghanistan yang bekerja dengan pasukan AS dan sekutunya.(*)

Baca juga: Amerika Serikat Minta Taliban Izinkan Evakuasi Warga Dilanjutkan Usai 31 Agustus 2021

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved