Luar Negeri

Taliban Umumkan Susunan Kabinet Pemerintahan, Ada yang Masuk Buronan FBI

Perdana menterinya adalah Mullah Mohammad Hassan Akhund, salah satu anggota pendiri kelompok yang dekat dengan pemimpin aslinya, Mullah Mohammed Omar.

Editor: Faisal Zamzami
AFP via Metro.co.uk
Deretan pemimpin Taliban. Taliban telah mengumumkan pemerintahan sementara yang semuanya laki-laki, termasuk seorang menteri dalam negeri yang dicari oleh FBI 

Mullah Mohammad Hassan Akhund memiliki eksposur internasional yang jauh lebih sedikit daripada para pemimpin senior Taliban lainnya.

Tetapi sebagai kepala dewan kepemimpinan kelompok yang kuat, dia adalah salah satu anggota yang paling berpengaruh.

Putra Mullah Omar, Mullah Yaqoob akan menjadi menteri pertahanan.

Menteri dalam negeri dipegang Sirajuddin Haqqani, yang ada dalam daftar buronan FBI dengan hadiah $ 5 juta.

Sirajuddin Haqqani masuk dalam daftar buronan FBI atas serangan teroris (FBI)
Sirajuddin Haqqani masuk dalam daftar buronan FBI atas serangan teroris (FBI) (FBI)

Baca juga: Taliban Bubarkan Demonstrasi dengan Kekerasan dan Tangkap Wartawan Peliput Demo

Baca juga: Kisah Guru Afghanistan Terancam Dibunuh Taliban, Bersumpah Terus Mengajar Meski Nyawa Taruhannya

Dalam pernyataan pertamanya sejak Taliban merebut kekuasaan bulan lalu, Akhundzada mengatakan para penguasa baru Afghanistan berkomitmen pada semua hukum internasional, perjanjian dan komitmen yang tidak bertentangan dengan hukum Islam.

"Di masa depan, semua urusan pemerintahan dan kehidupan di Afghanistan akan diatur oleh hukum Syariah yang suci," katanya.

Kabinet baru juga sangat didominasi oleh kelompok etnis Pashtun yang membentuk basis kekuatan asli Taliban tetapi yang hanya membentuk sekitar 40% dari populasi Afghanistan.

Hanya tiga orang yang tampaknya berasal dari kelompok etnis lain.

Hal itu diungkapkan oleh juru bicara pemerintah, Zabihullah Mujahid.

Ditanya tentang kurangnya inklusivitas, Zabihullah Mujahid hanya bisa menawarkan janji-janji samar.

"Beberapa kementerian dan deputi dan banyak posisi teratas yang tersisa."

"Kami akan mencoba memasukkan orang-orang dari seluruh negeri ke dalamnya."

"Ini bukan kabinet permanen dan kami akan mencoba membuatnya lebih inklusif," katanya.

Soal janji-janji perubahan Taliban lainnya, termasuk penghormatan terhadap kebebasan media, Mujahid mengatakan orang-orang tidak boleh memprotes karena negara "baru keluar dari krisis."

Belum ada tanggapan langsung terhadap pemerintah baru ini dari negara-negara yang telah membiayai Afghanistan di masa lalu.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved