Berita Banda Aceh
Pembebasan Tanah Jalan Tol Sigli - Banda Aceh belum Tuntas, Terbanyak di Padang Tiji, Ini Progresnya
Hingga, Selasa, 7 September 2021, masih ada 170 bidang tanah lagi belum dibebaskan atau belum selesai soal pembebasannya karena berbagai kendala.
Penulis: Herianto | Editor: Mursal Ismail
Hingga, Selasa, 7 September 2021, masih ada 170 bidang tanah lagi belum dibebaskan atau belum selesai soal pembebasannya karena berbagai kendala.
Laporan Herianto | Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Pembebasan lahan atau tanah proyek pembangunan jalan tol Sigli – Banda Aceh atau lebih dikenal Sibanceh sepanjang 74,4 Km belum tuntas.
Hingga, Selasa, 7 September 2021, masih ada 170 bidang tanah lagi belum dibebaskan atau belum selesai soal pembebasannya karena berbagai kendala.
Kasatker II Pembebasan Tanah Jalan Tol Sigli - Banda Aceh, Ir Jufri, menyampaikan hal ini kepada Serambinews.com di Banda Aceh, Rabu (8/9/2021).
“Dari enam seksi ruas pembangunan jalan tol Sibanceh itu, paling banyak belum bebas pada seksi I, yaitu di Kecamatan Padang Tiji, Pidie, masih ada 71 bidang lagi sedang tahapan proses pembebasan,” sebut Jufri.
Jufri mengungkapkan untuk pembangunan jalan tol Sigli – Banda Aceh sepanjang 74,4 Km itu membutuhkan tanah seluas 863,29 hektare atau 3.714 bidang.
Namun, hingga 7 September 2021, yang telah dibebaskan baru seluas 8.34,50 hektare atau 3.544 bidang dengan realisasi dana yang sudah tersalur mencapai Rp 914,8 miliar.
Baca juga: Jalan Tol Sigli - Banda Aceh akan Beroperasi Oktober 2022, Ini Perkembangan Tol Aceh Hingga Binjai
Secara persentase, kata Jufri, tanah yang sudah dibebaskan itu mencapai 96,67 persen.
Sisanya sebesar 3,43 persen itu atau mencapai 170 bidang lagi.
"Sisa tanah yang belum kita bebaskan itu menjadi kami bersama Kanwil BPN Aceh, BPN Pidie dan BPN Aceh Besar, Pemda, camat, keuchik, serta pihak terkait lainnya.
Artinya untuk menyelesaikannya dalam sisa masa tahun anggaran 2021 ini yang tinggal tiga bulan lagi," kata Jufri.
Tanah belum bebas selain di Padang Tiji
Jufri menambahkan selain di wilayah Seksi I yang masuk Padang Tiji, Pidie, jumlah tanah paling luas belum dibebaskan di seksi V sebanyak 40 bidang lagi.
Kemudian seksi II sebanyak 26 bidang lagi, seksi III sebanyak 21 bidang lagi, seksi VI sebanyak 9 bidang lagi dan seksi IV sebanyak 3 bidang lagi.
Baca juga: DPRK Pidie Panggil Pelaksana Jalan Tol Sigli - Banda Aceh dan Waduk Rukoh
Jufri mengungkapkan, dari 170 bidang tanah yang belum dibebaskan itu, ada beberapa di antaranya adalah tanah milik kas desa, tanah wakaf, makam, tanah milik PT KAI, dan lainnya.
Untuk tanah milik pribadi yang belum dibebaskan karena pemiliknya menolak atas harga yang telah ditetapkan Konsultan Jasa Penilai Publik (KJPP), solusinya menitipkan dana pembebasan itu ke Pengadilan Negeri setempat.
Hal ini sesuai aturan penyelesaian secara hukum.
untuk penyelesaiannya secara hukum.
"Sedangkan untuk penyelesaian tanah desa dan tanah wakaf yang belum bebas, kami menunggu hasil musyawarah desa/gampong masing-masing untuk melaksanakan pembayarannya," kata Jufri.
Baca juga: Anggota DPR RI, Rafli Apresiasi Proyek Pembangunan Jalan Tol Sigli-Banda Aceh, Ini Harapannya
Uang pembayaran sudah disiapkan
Jufri memastikan uang untuk semua biaya pembebasan lahan itu sudah disiapkan.
Dengan demikian, ketika sudah ada hasil musyawarah gampong terhadap tanah kas desa dan tanah wakaf gampong, maka pihaknya langsung mengirim pembayarannya kepada panitia penerima tanah kas desa.
"Begitu juga untuk tanah wakaf gampong. Pembayaran ini sebagai pengganti tanah yang sudah digunakan untuk jalan tol, sehingga mereka bisa membeli tanah desa atau tanah wakaf gampong di tempat lain," kata Jufri.
Jufri berharap 170 bidang tanah yang belum terbeaskan itu bisa tuntas sebelum akhir tahun 2021.
Pasalnya jadwal pembangunan fisik jalan tol Sigli – Banda Aceh rencananya akan dituntaskan pertengahan tahun 2022.
Jufri menambahkan dari enam seksi ruas jalan tol Sigli – Banda Aceh itu, ada tiga ruas yang sudah difungsikan, yakni Blang Bintang – Indrapuri dan Jantho sepanjang 26 Km.
Baca juga: Siap Dioperasikan, Ini Syarat dan Kententuan Menggunakan Jalan Tol Sigli - Banda Aceh
"Ada beberapa ruas lagi, jika pembebasdan tanahnya bisa tuntas dalam waktu dekat ini, pekerjaan fisiknya bisa dikejar dan dituntaskan sebelum akhir Desember 2021.
Antara lain di Kecamatan Lembah Seulawah sepanjang 11 kilometer," kata Jufri.
Khusus ruas ini, kata Jufri, pekerjaan pembangunan fisik jalan tol ini sudah mencapai 89,50 persen.
Bahkan pintu gerbang untuk masuk ke jalan tolnya sudah selesai dibangun bulan ini dan akan dipasang alat pengatur masuk keluar kendaraan bermotor.
Informasinya akan dioperasikan pada akhir tahun 2021 ini.
Selain itu, masih ada satu ruas lagi, yang realisasi pembangunan fisik jalan tolnya sudah tinggi persentasinya, yaitu Baitussalam – Darusslam sepanjang 5 Km sudah mencapai sebesar 79,04 persen.
Ruas jalan tol Kecamatan Baitussalam - Darussalam ini, masih terputus, belum bisa tersambung ke ruas jalan tol Blang Bintang karena di Kecamatan Kuta Baro realisasi kemajuan pembangunan fisik jalan tolnya masih rendah.
Tepatnya baru sebesar 47,59 persen karena terlambatnya penyelesaian pembebasan tanahnya.
“ Sedangkan satu ruas lagi adalah di Kecamatan Padang Tiji, Pidie, realisasi pembangunan fisik jalan tolnya juga masih rendah.
Tepatnya baru 35,34 persen karena masih ada 71 bidang tanah lagi yang sedang dalam tahapan proses," demikian Jufri. (*)