Berita Aceh Tengah
Pembenahan Bagian Barat Sempadan Danau Lut Tawar Butuh Dana Besar
Pembenahan bagian barat Danau Lut Tawar, Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, membutuhkan dana besar.
Penulis: Mahyadi | Editor: Muhammad Hadi
Laporan Mahyadi | Aceh Tengah
SERAMBINEWS.COM, TAKENGON – Pembenahan bagian barat Danau Lut Tawar, Kota Takengon, Kabupaten Aceh Tengah, membutuhkan dana besar.
Apalagi kawasan tersebut, menjadi rencana strategis dalam pembangunan dan pengembangan sektor pariwisata di kota dingin itu.
Upaya Pemerintah Kabupaten Aceh Tengah, untuk membenahi bagian barat pesisir Danau Lut Tawar, bukan hanya untuk sektor pariwisata tetapi sekaligus untuk penyelamatan danau dari kerusakan.
Baca juga: Ayah di Subulussalam Rudapaksa Anak Kandung Sudah Berlangsung 2 Tahun, Ternyata Ancam Putrinya
“Pentingnya, melakukan penataan kawasan pantai barat Danau Lut Tawar tidak terlepas dari upaya untuk menjaga kelestarian danau itu sendiri.
Selain itu, dengan adanya penataan dan pengembangan kawasan ini akan meningkatkan keindahan Kota Takengon sebagai kota wisata,” kata Shabela Abubakar, Jumat (10/9/2021).
Selain itu, sebutnya, di bagian barat sempadan Danau Lut Tawar, juga akan dibangun kawasan ruang terbuka hijau, menciptakan objek wisata baru.
Ini berguna meningkatkan ekonomi masyarakat, menciptakan ekonomi kreatif dan meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Baca juga: Mahagapa Bentang Bendera Merah Putih Di Danau Lut Tawar
“Namun untuk merealisasikan semua itu, kita membutuhkan sejumlah dana yang tidak sedikit diantaranya untuk biaya pembebasan tanah seluas 145,6 hektar dan biaya pelaksanaan pembangunan,” kata Bupati Aceh Tengah ini.
Menurut Shabela, pembangunan pesisir barat Danau Lut Tawar, merupakan program prioritas dalam kawasan pengembangan pariwisata di Kabupaten Aceh Tengah.
Sehingga dengan adanya pembenahan tersebut akan memperkaya objek dan daya tarik wisata di seputaran danau.
Fasilitas yang direncanakan dapat dibangun dalam kawasan seluas lebih kurang 145 ha tersebut.
Diantaranya, jalur masuk dan keluar, gedung pengelola utama, plaza, foodcourt, playground, masjid terapung, cafetaria, waterpool, deck, cottage, amphitheater.
Baca juga: Ketua KIP Abdya dan Guru Main Judi Poker di Kebun Sawit, Lari Saat Digerebek, Ini Jumlah Uang Disita
Selanjutnya, arboretum/ agrowisata, sport center, outbond, perkemahan dan pemancingan, kawasan hutan kota, museum dan pelataran budaya, aula, pasar rakyat, serta hortikultura dan cafe.
“Kami terus berupaya menggandeng berbagai pihak untuk ikut merealisasikan apa yang diprogramkan ini.