Internasional
PBB Galang Bantuan ke Afghanistan, Pendonor Masih Khawatirkan Tindakan Pemerintahan Taliban
Negara pendonor dari pemerintahan Barat mulai menyuarakan keprihatinan atas tindakan pemerintah Taliban di Afghanistan.
SERAMBINEWS.COM, JENEWA - Negara pendonor dari pemerintahan Barat mulai menyuarakan keprihatinan atas tindakan pemerintah Taliban di Afghanistan.
Hal itu dalam langkah pertama Taliban saat membangun kekuasaan di Afghanistan.
PBB menjadi tuan rumah konferensi donor untuk mengumpulkan dana darurat bagi warga Afghanistan yang terancam menghadapi kelaparan setelah konflik selama beberapa dekade.
Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres memimpin seruan badan dunia untuk 600 juta dolar AS atau sekitar Rp 8,5 triliun untuk sisa akhir tahun ini.
Dilansir AP, Senin (13/9/2021), dia menyampaikan seruan kilat untuk Afghanistan setelah pemerintah digulingkan oleh Taliban.
Kemudian, pasukan AS dan NATO keluar dari 20 tahun perang dalam keberangkatan yang kacau di bandara Kabul.
Baca juga: PBB Peringatkan Ancaman Pembalasan Taliban, Pesawat Charteran Terbangkan Ratusan Orang
Ada kekhawatiran ketidakstabilan dan upaya kemanusiaan yang terbalik yang diperparah dengan kekeringan yang sedang berlangsung.
Sehingga, semakin membahayakan kehidupan dan menjerumuskan Afghanistan ke jurang kelaparan akut.
Konferensi tersebut untuk menguji pemerintah Barat dan pendonor tradisional besar PBB lainnya yang ingin membantu warga Afghanistan.
PBB mengatakan telah ada kerentanan warga Afghanistan yang menghadapi puluhan tahun kekurangan pangan dan kekerasan.
Selain, kekeringan yang parah membahayakan panen yang akan datang dan kelaparan mulai meningkat.
Program Pangan Dunia PBB (WFP) akan menjadi penerima manfaat utama dari setiap dana yang dikumpulkan selama konferensi Senin.
Baca juga: 150 Pejuang Taliban Tempati Istana Mewah Wakil Presiden Afghanistan
Dimana PBB, bersama dengan mitranya, mencari 606 juta dolar AS untuk sisa tahun ini dengan tujuan membantu 11 juta orang.
Bertepatan dengan konferensi di Jenewa, Kepala Badan Pengungsi PBB (UNHCR) Filippo Grandi, melakukan kunjungan mendadak ke Kabul.
Dia menulis di Twitter akan menilai kebutuhan kemanusiaan dan situasi 3,5 juta pengungsi Afghanistan, termasuk 500.000 orang yang telah mengungsi tahun ini saja.