Internal Taliban Dirumorkan Terjadi Perpecahan, Mullah Baradar Dikabarkan Tewas dalam Baku Tembak
Pernyataan tersebut disampaikan Shaheen menyusul rumor bahwa para pendukung Baradar bentrok dengan pendukung Sirajuddin Haqqani.
SERAMBINEWS.COM - Perpecahan dikabarkan terjadi di internal Taliban.
Perpecahan itu disebut terjadi selang sebulan setelah kelompok tersebut menduduki Kabul pada 15 Agustus.
Bahkan, muncul isu bahwa wakil perdana menteri Afghanistan yang ditunjuk Taliban, Mullah Abdul Ghani Baradar, tewas dalam baku tembak dengan pesaingnya.
Sementara, Juru Bicara Taliban Suhail Shaheen menyebut bahwa Baradar masih hidup.
Secara tegas, dirinya menampik kabar bahwa Suhail Shaheen terluka atau tewas dalam baku tembak.
"Dia mengatakan itu bohong dan sama sekali tidak berdasar," kata Shaheen dalam unggahan di Twitter, sebagaimana dilansir Reuters, Selasa (14/9/2021).
Taliban kemudian merilis rekaman video yang menunjukkan Baradar ada dalam pertemuan di kota selatan Kandahar.
Baca juga: KKB Bakar Puskesmas di Kiwirok, Aniaya 4 Nakes dan Lukai 1 TNI, Dokter dan Suster Lompat ke Jurang
Baca juga: Tolak Vaksin, Ini Sanksi Bagi ASN di Pidie, Tenaga Kontrak Malah Dipecat, Pemkab Gencarkan Vaksinasi
Pernyataan tersebut disampaikan Shaheen menyusul rumor bahwa para pendukung Baradar bentrok dengan pendukung Sirajuddin Haqqani.
Sirajuddin Haqqani adalah pemimpin jaringan Haqqani yang berbasis di dekat perbatasan dengan Pakistan.
Kelompok tersebut banyak dituding bertanggung jawab atas beberapa serangan bunuh diri di Afghanistan.
Kabar tersebut mengikuti spekulasi tentang kemungkinan persaingan antara komandan militer seperti Haqqani dan pemimpin biro politik Taliban seperti Baradar.
Taliban sendiri berulang kali membantah rumor tentang perpecahan internal.
Di sisi lain, Baradar tidak terlihat di depan umum selama beberapa hari terakhir.
Dirinya tak menampakkan diri ketika sejumlah menteri Afghanistan yang ditunjuk Taliban bertemu dengan Menteri Luar Negeri Qatar Syekh Mohammed bin Abdulrahman Al-Thani di Kabul pada Minggu (12/9/2021).
Sementara itu, pemimpin tertinggi Taliban Mullah Haibatullah Akhundzada juga tidak pernah muncul di depan umum sejak kelompok tersebut pada 15 Agustus.