Berita Lhokseumawe

Tiga Hari Seleksi PPPK di Lhokseumawe Ini Jumlah Guru tak Hadir dan Sebabnya 

"Untuk hari ini, ujian juga berlangsung dua sesi, sama seperti Senin kemarin. Sesi pertama pada pagi hari dan sesi kedua pada siang nanti,"

Penulis: Saiful Bahri | Editor: Nur Nihayati
For Serambinews.com
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Ibrahim, bersama Kepala Cabang Dinas Pendidikan Wilayah Lhokseumawe, Anwar Jalil, memantau proses seleksi PPPK, Selasa (14/9/2021). 

"Untuk hari ini, ujian juga berlangsung dua sesi, sama seperti Senin kemarin. Sesi pertama pada pagi hari dan sesi kedua pada siang nanti," 

Laporan Saiful Bahri I Lhokseumawe

SERAMBINEWS.COM, LHOKSEUMAWE - Sebanyak 725 guru yang saat ini masih berstatus honorer di Kota Lhokseumawe, mulai Senin (13/9/2021) telah mengikuti ujian seleksi P3K.

Formasi mereka ini sebagai Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS) dengan status Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).

Sampai dengan  Rabu (15/9/2021) atau selama tiga hari, sudah ada puluhan guru yang tidak hadir.

Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Ibrahim, awalnya kembali menjelaskan, untuk di Lhokseumawe, kali ini atau tahap pertama ini, ada 725 guru yang mengikuti ujian seleksi PPPK. Mereka berasal dari TK , SD, SMP, dan SMA Negeri sederajat di Kota Lhokseumawe, serta pastinya pesertanya sudah terdaftar di Dapodik.

Untuk lokasi ujian seleksi PPPK, berlangsung di SMA Negeri 1 Lhokseumawe, selama empat hari, yakni 13-16 September 2021.

"Untuk hari ini, ujian juga berlangsung dua sesi, sama seperti Senin kemarin. Sesi pertama pada pagi hari dan sesi kedua pada siang nanti," papar Anwar.

Baca juga: Update Covid-19 di Lhokseumawe, Bertambah Tujuh, Sembuh 18, Meninggal Dua Orang

Baca juga: Pemuda Pancasila Turunkan Relawan Penanganan Covid-19 di Banda Aceh

Baca juga: Ketua DPRA: Kok Sibuk Rumah Duafa di Perubahan, di APBA Murni Kenapa Tidak Ada?

Menurut Ibrahim, dalam enam sesi ujian yang sudah berlangsung (dua sesi Senin, dua sesi Selasa, dan dua sesi Rabu hari ini), total guru yang tidak mengikuti seleksi sebanyak 23 orang.

Dengan rincian, sebanyak 13 guru tidak hadir pada Senin (13/9/2021). Tujuh karena tidak dapat menunjukan surat rapid antigen dan enam tidak ada kabar sama sekali.

Sedangkam untuk Selasa (14/9/2021) kemarin, guru yang tidak hadir sebanyak lima orang. Satu karena tidak dapat menunjukan surat rapid antigen dan empat lagi tidak ada kabar.

Sedangkan pada Rabu hari ini, jumlah guru yang tidak hadir juga lima orang. Satu karena tidak dapat menunjukan surat rapid antigen dan empat lagi tidak ada kabar.

"Jadi bila ditotalkan, sampai selesai tiga sesi ujian, ada 23 guru yang tidak hadir, sembilan diantaranya tidak dapat menujukan surat rapid antigen dan sisanya tidak ada kabar sama sekali," pungkas Ibrahim.

Tiga hari sebelumnya, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Lhokseumawe, Ibrahim menjelaskan,

saat peserta datang ke lokasi ujian, maka wajib membawa surat tes antigen dengan hasil negatif.

Sedangkan bila ada peserta yang tidak dapat membawa dokumen asli tes antigen dengan hasil negatif karena sedang reaktif atau sedang terpapar Covid-19, pada hari ujian, maka dipastikan peserta tersebut harus mengikuti seleksi pada sesi susulan

Sesi susulan akan berlangsung pada 18 September 2021 ini.

"Tapi bila saat sesi susulan, seorang peserta masih dalam kondisi terpapar Covid-19, maka dinyatakan peserta tersebut tidak mengikuti seleksi tahap satu.

"Tapi mereka bisa mengikuti seleksi susulan, pada tahap kedua atau tahap selanjutnya," katanya.

Dijelaskan Ibrahim, dasarnya kuota PPPK yang diterima di Kota Lhokseumawe pada tahun ini, untuk guru SD dan SMP sebanyak 375 orang. Ditambah seratusan untuk guru tingkat SMA.

Sehingga seleksi yang berlangsung mulai Senìn besok hingga Kamis mendatang merupakan seleksi tahap pertama yang dikhususkan bagi guru di sekolah negeri dan sudah terdaftar di Dapodik.

Sedangkan seleksi tahap kedua, lanjut Ibrahim, akan berlangsung pada Oktober 2021 mendatang. Pesertanya adalah guru dari sekolah swasta dan guru sekolah negeri yang tidak lulus pada seleksi tahap pertama.

"Jadi bila ada guru yang saat ini tidak bisa mengikuti seleksi karena sedang terpapar Covid-19 atau reaktif setelah tes antigen, maka bisa mengikuti sesi susulan. Bila pada sesi susulan tetap masih terpapar, maka bisa mengikuti seleksi pada tahap kedua nantinya," paparnya.

Ditambahkan, setelah seleksi tahap kedua pada Oktober 2021 mendatang, juga akan ada lagi seleksi tahap ketiga yang jadwalnya pada Desember 2021.

"Peserta seleksi tahap ketiga nantinya akan diikuti peserta yang tidak lolos pada seleksi tahap kedua dan peserta dari luar Kota Lhokseumawe, itu pun bila ada," pungkas Ibrahim.

Ibrahim juga sempat menjelaskan tentang proses dan tahapan ujian yang akan dilalui peserta nantinya.

Yakni dimulai saat datang, maka peserta akan dicek suhu tubuh dan pemeriksaan dokumen covid.

Setelah itu baru diperbolehkan masuk ke ruang tunggu.

Dari ruang tunggu, dilanjutkan regestrasi, pemeriksaan identitas, pemaparan tentang cara mengikuti ujian. Serta bagi yang membawa tas, untuk menitipkan ke tempat yang telah disediakan.

Setelah itu baru diperboleh peserta memasuki ruang ujian.

Di ruang ujian, peserta akan terlebih dahulu mengisi daftar hadir. Dilanjutkan pembagian kartu login, serta pembacaan tatatertib.

Selanjutnya baru pelaksanaan tes yang meliputi manajerial dan kultural. Dilanjutkan sesi wawancara dan kompetisi teknis.

"Untuk sesi pertama, tahapan ujian dimulai dari pukul 07.00 WIB sampai pukul 10.50 WIB.

Untuk sesi kedua berlangsung mulai pukul 13.00 WIB sampai pukul 16.50 WIB,. Kita harapan peserta bisa hadir tepat waktu," demikian Ibrahim.(*)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved