Internasional
Mantan PM Lebanon Kabur ke AS, Hindari Panggilan Pengadilan Atas Kasus Ledakan Pelabuhan Beirut
Mantan Perdana Menteri (PM) Lebanon, Hassan Diab meninggalkan negara itu menuju Amerika Serikat, kata penasihatnya.
SERAMBINEWS.COM, BEIRUT - Mantan Perdana Menteri (PM) Lebanon, Hassan Diab meninggalkan negara itu menuju Amerika Serikat, kata penasihatnya.
Dia diduga menghindari panggilan pengadilan yang sedang menyelidiki ledakan dahsyat tahun lalu di pelabuhan Beirut.
Dilansir AP, Kamis (16/9/2021), Hassan Diab menjadi perdana menteri ketika ledakan terjadi pada 4 Agustus 2020.
Dia mengundurkan diri setelah ledakan yang menewaskan lebih dari 200 orang dan melukai lebih dari 6.000, membuat sebagian besar kota hancur.
Diab menjadi perdana menteri sementara sampai minggu lalu, ketika Najib Miikati berhasil membentuk pemerintahan baru, mengakhiri tawar-menawar politik selama berbulan-bulan.
Sebagai perdana menteri sementara, Diab dipanggil oleh hakim investigasi Tarek Bitar atas tuduhan pembunuhan dan kelalaian yang disengaja.
Baca juga: Ribuan Warga Lebanon Eksodus ke Luar Negeri, Krisis Ekonomi Belum Juga Berakhir
Diab menolak diinterogasi sebagai terdakwa dengan alasan telah memberikan kesaksiannya dalam kasus tersebut.
Diab berpendapat hakim yang menyelidiki kasus tersebut telah melanggar undang-undang Lebanon.
Dimana, mengharuskan pejabat senior pemerintah dapat dipanggil setelah disetujui oleh parlemen.
Ketika Diab tidak muncul bulan lalu untuk penyelidikan, Bitar mengeluarkan panggilan dan tanggal baru untuk interogasi Senin (20/9/2021).
Pada Selasa (14/9/2021), Bitar mengeluarkan panggilan pengadilan baru untuk memasukkan alamat rumahnya setelah mengundurkan diri dari jabatan perdana menteri.
“Dia tidak punya hal baru untuk dikatakan,” kata Laila Hatoum, penasihat Diab.
Baca juga: Lebanon Cari Bantuan ke IMF, Upaya Mengakhiri Krisis Ekonomi Terburuk di Dunia
"Dia menganggap tidak ada hubungannya dengan semua itu sampai parlemen memutuskan tindakannya," jelasnya.
Hatoum mengatakan Diab pergi untuk perjalanan yang telah direncanakan sebelumnya untuk mengunjungi anak-anaknya yang belajar di Amerika Serikat.
Dia belum melihat mereka sejak dia menjabat, katanya.