Inilah Komandan KKB Elly Bidana yang Tewas Ditembak TNI-Polri, Jasadnya Dibawa Lari Pasukan
Ia terlibat dalam penyerangan sejumlah kantor di Distrik Kiwirok Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua baru-baru ini.
Kedua tenaga kesehatan yang ditemukan selamat itu adalah seorang dokter dan suster.
Saat ditemukan kondisi dokter tersebut sudah mengalami patah tangan.
Namun demikian, patah tangan tersebut bukan karena jatuh setelah melompat ke jurang, melainkan karena dipukul pakai besi oleh KKB sebelum ia melompat.
Sementara seorang suster yang juga ditemukan selamat mengalami luka karena sempat ditikam pakai belati sebelum nekat terjun ke jurang.
"Terus tadi pagi satu suster sudah ketemu, karena dia lompat ke jurang, dia ditikam pakai belati dari belakang," kata Cahyo, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Selasa (14/9/2021).
Cahyo menambahkan, sementara dua suster lainnya yang juga melompat ke jurang saat KKB menyerang hingga kini masih belum ditemukan.
"Jadi yang melompat itu ada empat, sudah ketemu dua, yang dua belum," ujar Cahyo.
Cahyo menuturkan, personel gabungan TNI-Polri yang berada di Kiwirok telah berusaha mencari kedua suster yang masih hilang itu.
Namun, usaha tersebut belum membuahkan hasil karena KKB masih terus mengganggu dengan melepaskan tembakan.
"Tadi pagi tim gabungan turun cari tapi mereka ditembaki dari arah bandara," kata Cahyo.
Saat ini, sebanyak 10 tenaga kesehatan termasuk dokter puskemas telah mengamankan diri ke pos Yonif 403/WP di Kiwirok.
Mereka, kata dia, belum bisa memberikan keterangan akibat trauma yang dideritanya, termasuk tiga orang yang baru ditemukan.
Selain itu, aksi KKB Lamek Taplo di Kiwirok juga melukai anggota TNI yang bertugas di Pos Pamtas Yonif 403/WP.
Adalah Prada Ansar yang mengalami luka tembak di lengan kanan usai terlibat baku tembak dengan KKB di Distrik Kiwirok, Kabupaten Pegunungan Bintang, Papua, Senin (13/9/2021) pagi.
Dandim 1715/Yahukimo Letkol Christian Irreuw mengatakan kontak senjata antara aparat TNI dan KKB berlangsung sekitar empat jam.