Internasional

PBB Kutuk Milisi Houthi, Eksekusi Sembilan Warga Sipil di Depan Umum

Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, MInggu (19/9/2021) mengutuk milisi Houthi. Houthi telah mengeksekusi sembilan warga sipil tanpa pengadilan

Editor: M Nur Pakar
AFP
Seorang petugas medis memberikan air kepada terdakwa sebelum dieksekusi mati di Sanaa, Yaman, Sabtu (18/9/2021). 

SERAMBINEWS.COM, NEW YORK - Sekretaris Jenderal PBB Antonio Guterres, MInggu (19/9/2021) mengutuk milisi Houthi.

Houthi telah mengeksekusi sembilan warga sipil tanpa pengadilan yang adil, salah satunya adalah 15 pada saat penahanan.

Juru bicara Guterres mengatakan Sekjen PBB sangat menyesalkan eksekusi Houthi.

Bahkan, sangat mengutuk tindakan itu yang merupakan hasil dari proses peradilan yang tampaknya tidak memenuhi persyaratan pengadilan yang adil.

Kesembilan pria itu ditembak di bagian belakang setelah dipaksa berbaring di lantai di depan umum.

Baca juga: Pasukan Yaman Klaim Membunuh 80 Milisi Houthi Dalam Perang Sengit Dua Hari di Marib

Mereka didakwa terlibat dalam pembunuhan pemimpin Houthi Saleh Al-Samad pada 2018, terkena serangan udara Koalisi Arab Saudi.

Kelompok itu dituduh menaruh kartu SIM di saku penjaga Al-Samad, membantu koalisi menemukannya.

Al-Samad, yang saat itu menjabat sebagai presiden Dewan Politik Tertinggi Houthi, mengunjungi Hodeidah pada April 2018.

Dia menghasut penduduk agar bergabung dalam perang ketika koalisi menyerang konvoinya.

Kemudian, membunuhnya enam orang lainnya yang memberikan pukulan berat bagi Houthi.

Guterres mengatakan dia menentang penggunaan hukuman mati dalam segala situasi.

Baca juga: Pasukan Yaman Tangkap Tokoh Milisi Houthi, Seusai Kembali dari Iran, Menyamar Sebagai Mahasiswa

Dia menegaskan kembali hukum internasional menetapkan kondisi yang ketat untuk penerapan hukuman mati.

Termasuk kepatuhan terhadap standar peradilan yang adil dan proses hukum sebagaimana diatur dalam hukum internasional.”

Sekjen PBB meminta semua pihak dan pihak berwenang untuk mengadopsi moratorium pelaksanaan hukuman mati.

Dia juga mendesak semua orang untuk menghentikan kekerasan di Yaman, dan bekerja dengan PBB untuk menghidupkan kembali pembicaraan damai.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved