Sosok Ali Kalora, Pemimpin MIT Poso yang Tewas dalam Kontak Senjata, Sang Istri Ditangkap Tahun 2020
Nama Ali Kalora dan Jaka Ramadhan masuk dalam dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait tindak pidana terorisme.
SERAMBINEWS.COM - Dua orang teroris tewas dalam kontak senjata dengan Satuan Tugas (Satgas) Magado Raya di Desa Astina, Kecamatan Torue, Kabupaten Parigi Moutong, Sulawesi Tengah.
Kontak senjata terjadi sekitar pukul 18.15 Wita.
Diduga salah satu teroris yang tewas adalah Ali Kalora, pimpinan Mujahidin Indonesia Timur (MIT).
Sementara satu jenazah lain diduga Jaka Ramadhan.
Saat kontak senjata, Satgas Madago Raya mengamankan sejumlah barang bukti milik kedua terorris, salah satunya adalah sepucuk senjata api M16.
Nama Ali Kalora dan Jaka Ramadhan masuk dalam dalam daftar pencarian orang (DPO) terkait tindak pidana terorisme.
Selain mereka berdua, ada empat nama yang juga masuk DPO yakni Askar alias Jaid alias Pak Guru, Nae alias Galuh alias Muklas, Suhardin alias Hasan Pranata, dan Ahmad Gazali alias Ahmad Panjang.
Pemimpin tertinggi MIT sejak 2016
Nama Ali Kalora, pemimpin kelompok Mujahidin Indonesia Timur (MIT), diduga kuat terlibat pembunuhan satu keluarga di Dusun St.2 Lewono, Desa Lemban Tongoa, Kecamatan Palolo, Kabupaten Sigi, pada Jumat (27/11/2020).
Total ada empat orang yang dibunuh yakni pasangan suami istri, anak dan menantu. Selain itu ada enam rumah yang dibakar.
Mereka juga mengambil 40 kilogram beras dan membakar kendaraan bermotor.
Ali Kalora menjadi pemimpin MIT sejak tahun 2016 menyusul ditangkapnya pentolan MIT, Basri alias Bagong, pada tahun 2016 Pada tahun yang sama, Santoso alias Abu Wardah tewas dalam penyergapan aparat keamanan tahun 2016.
Dilansir dari BBC Indonesia, Ridlwan Habib, pengamat terorisme dari Universitas Indonesia saat wawancara dengan BBC Indonesia pada Rabu (2/1/2019), menilai Ali Kalora tidak memiliki pengaruh sekuat Santoso, yang mampu merekrut puluhan orang.
Namun, nama Ali Kalora mulai disebut-sebut lagi setelah temuan mayat tanpa kepala di Kecamatan Sausu, Kabupaten Parigi Montong, Sulteng, pada Januari 2019.
Ia mengatakan, Ali Kalora memiliki kemampuan bertahan hidup dalam pelarian.