Internasional

Kasus Virus Corona Arab Saudi Hanya 70 Orang, Vaksin Ketiga Tidak Diperlukan

Kerajaan Arab Saudi, Minggu (19/9/2021) mengumumkan kasus virus Corona. Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan k asus virus Corona terus turun

Editor: M Nur Pakar
AP/File
Seorang Dokter Arab Saudi bersiap menyuntikkan vaksin Covid-19 Pfizer di pusat vaksinasi virus Corona baru di bandara lama Jeddah, Arab Saudi. 

SERAMBINEWS.COM, RIYADH - Kerajaan Arab Saudi, Minggu (19/9/2021) mengumumkan kasus virus Corona.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi menyatakan k asus virus Corona terus turun dan dalam 24 jam terakhir, hanya ditemukan 70 kasus dan lima kematian.

Dilansir ArabNews, dari kasus baru, 21 tercatat di Riyadh, 19 di Mekkah, tujuh di Provinsi Timur dan enam di Madinah.

Kemudina, tiga kasus di Asir, tiga di Najran, dua di Jazan, satu di Tabuk, satu di Al-Jouf, satu di Hail. , dan satu di Al-Baha.

Untuk jumlah total pemulihan meningkat menjadi 535.531 orang.

Setelah 81 pasien virus Corona kembali pulih.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan 75 Kasus Baru Virus Corona dan Enam Kematian

Sebaliknya, sebanyak 8.661 orang telah meninggal dunia.

Arab Saudi telah memberikan lebih dari 40,6 juta dosis vaksin virus Corona kepada penduduk dan ekspatriat.

Selain itu, Kerajan Arab Saudi tidak menganjurkan dosis ketiga vaksin Covid-19.

“Jika dua dosis vaksin mencegah penyakit parah, maka tidak masuk akal bagi masyarakat umum untuk menerima dosis ketiga,” kata Wakil Menteri Kesehatan, Dr. Abdullah Assiri.

Assiri, yang juga konsultan penyakit menular, menambahkan:

“Pada tahap cakupan vaksinasi yang sangat baik ini, kita perlu mempertimbangkan kembali alasan dan metode pengujian laboratorium untuk Covid-19.

"Kemudian, menilai pandemi hanya dari perspektif beban penyakit. pada masyarakat.”

Baca juga: Arab Saudi Siapkan Bantuan Vaksin Covid-19 ke Anggota OKI

Komentar itu muncul setelah berita tentang usulan suntikan booster vaksin Covid-19 Pfizer dan BioNTech untuk masyarakat umum.

Suntikan ketiga untuk orang berusia 65 tahun ke atas dan kelompok rentan lainnya.

Sementara itu, pakar penyakit menular, Ahmed Al-Hakawi, mengatakan percepatan permintaan dosis ketiga untuk semua orang tidak didukung oleh penelitian.

Berjudul “Keamanan dan Khasiat Vaksin BNT162b2 mRNA Covid-19 hingga 6 Bulan,” penelitian yang dipublikasikan pada 15 September 2021 dilakukan pada 45.000 peserta di 152 lokasi di enam negara.

Studi tersebut menyimpulkan, melalui 6 bulan masa tindak lanjut dan ada penurunan bertahap dalam kemanjuran vaksin.

Baca juga: Arab Saudi Umumkan 119 Kasus Baru Virus Corona dan Tujuh Kematian

Sehingga, BNT162b2 memiliki profil keamanan yang baik dan sangat manjur dalam mencegah COVID-19.

“Vaksin tetap memberikan perlindungan terhadap penyakit parah bahkan enam bulan setelah dosis kedua,” kata Al-Hakawi, yang juga seorang ahli epidemiologi rumah sakit di Riyadh.(*)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved