Fakta Adik Bunuh Abang Kandung, Fauzi Emosi Pohon Kelapa Miliknya Ditebang Badaruddin
Kasus seorang adik tega menghabisi nyawa kakaknya sendiri terjadi di Kota Palembang, Sumatera Selatan.
Merasa tidak puas, Fauzi yang masih dalam emosi mengambil sebilah bambu panjang.
Pelaku kemudian melukai korban hingga tewas.
Baca juga: Ibu Tewas Ditusuk Anak Kandung, Ini Pesan Terakhir Korban Pada Pelaku
Baca juga: VIDEO - Pengantin Wanita Rias Sendiri Tanpa MUA, Hasilnya Tuai Pujian dan Bikin Haru
Baca juga: Momen Haru Pertemuan Ibu dan Anak Setelah Sekian Lama Terpisah, Menyamar Pakai Boneka Hadiri Ultah
Pelaku Ditangkap
Satu jam usai kejadian, pelaku berhasil diamankan oleh Polsek Plaju.
Kapolsek Plaju, Novel Siswandi menjelaskan, Fauzi diringkus saat berada tidak jauh dari TKP.
"Pelaku kita tangkap berselang satu jam usai kejadian. Saat kita tangkap tak jauh dari sekitar lokasi kejadian," kata Novel.
Lanjut Novel, untuk motif dari peristiwa ini, pelaku dan korban yang masih berstatus kakak adik ini, ribut dipicu sengketa tanah soal sang kakak menebang pokok kelapa milik pelaku dilahan tanahnya.
"Nah oleh hal ininya pelakupun marah dan mendatangi korban, terjadi cek cok mulut dan berujung pemukulan tersebut, yang membuat korban jatuh pingsan dan meninggal dunia," jelas Novel.
Atas ulahnya pelaku akan dijerat dengan pasal penganiayaan yang menyebabkan korban meninggal dunia dan dengan ancaman kurungan penjara di atas 5 tahun penjara.
Pengakuan pelaku
Di hadapan polisi, Fauzi mengakui perbuatan dan menyesal.
Ia tersulut emosi setelah mendengar cerita anaknya bahwa pohon kelapa yang ditanam di lahannya sudah ditebang oleh sang kakak.
"Jujur saya menyesal, tapi tak ada niat saya bunuh kakak sendiri. Saat itu aku pulang ke rumah, terus anak aku cerita bahwa pohon kelapa yang aku tanam di tanah aku ditebang kakak. Terus aku datangi, terjadi cekcok mulut," kata Fauzi.
Fauzi tersulut emosi mendatangi korban dengan membawa sebilah pisau.
Emosi yang tak tertahan membuat Fauzi terus menekan saudara kandungnya tersebut, dengan kata-kata kasar.