PON Papua 2021
Atlet Aceh Mulai Bertolak ke Papua, Siap Bersaing di Arena PON
Atlet Panjat tebing terdiri dari, Adek Adriantos yang berlomba di nomor lead, boulder, combibed perorangan putra, dan speed clasik mix.
SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sepekan menjelang pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XX 2021, atlet Aceh mulai bertolak ke Papua.
Beberapa cabang olahraga yang terbang ke Bumi Cendrawasih yaitu sepakbola, panjat Tebing, judo, muaythai dan sepatu roda.
Keberangkatan Cabor tersebut yang lebih awal dari seremoni pembukaan resmi PON XX Papua pada 2 Oktober 2021 sesuai dengan jadwal pertandingan yang disusun oleh PB PON Papua.
“KONI Aceh menaruh harapan besar kepada para atlet yang akan segera bertanding di Papua untuk meraih medali emas. Mampu meraih medali emas menjadi kebanggaan tidak hanya bagi para atlet, tapi juga kebanggaan keluarga masing-masing atlet, dan kebanggaan seluruh rakyat Aceh,” kata Ketua Harian KONI Aceh, H Kamaruddin Abu Bakar pada acara pelepasan atlet di Sekretariat KONI Aceh, Banda Aceh, Rabu (22/9/2021).
Abu Razak—sapaan akrab H Kamaruddin Abu Bakar-- meminta para atlet tetap disiplin menjaga kondisi fisik, dan mengikuti arahan pelatih selama pertandingan.
“Insya Allah Pemusatan latihan daerah (Pelatda) KONI Aceh yang telah dijalani selama dua tahun akan menghasilkan medali emas,” kata Abu Razak.
Sehari sebelumnya KONI Aceh juga secara resmi melepas atlet judo serta panjat tebing.
“Tetap fokus, konsentrasi, ikuti instruksi pelatih. Dan yang paling penting panjatkan doa kepada Allah SWT, apa yang kita rencana terkabulkan,” kata Abu Razak yang didamping Sekum M Nasir Syamaun MPA dan Wakil Ketua KONI Aceh, Drs Bahctiar Hasan yang juga Ketua Pelatda.
Baca juga: Presiden Izinkan PON Papua Dihadiri Penonton
Baca juga: KONI Aceh Timur Lepas Atlet Takraw Menuju PON Papua, Ini Nama-namanya
Baca juga: 12 Atlet Pidie Perkuat Aceh di PON Papua, KONI Pidie Berikan Tali Asih
Baca juga: Sepakbola PON Papua 2021, Lawan Aceh di Partai Perdana, Manajer Tim Sulut: Grup C Dihuni Tim Kuat
Muaythai memulai pertandingan di Sentani, Kabupaten Jayapura, 27 September hingga 3 Oktober 2021.
Sementara sepatu roda di Kota Jayapura dari 29 September hingga 3 Oktober.
Sepakbola putra digelar di Kabupaten Jayapura dan Kota Jayapura dimulai 27 September.
Muaythai Aceh berkekuatan delapan petarung putra dan putri yaitu, Wanda Ardiansyah kelas 57 Kg, Bobi Chandra Ariadi (67 Kg), Yukay Prihatin Martin (54 Kg), dan Khairul Umam (60 Kg).
Petarung putri, Irsalina (45 Kg), Feberlina Nduru (54 Kg), Dara Phonna (48 Kg), dan Desi Suryani Halawa (43 Kg).
Mereka didampingi Syahrul selaku manejer, dan tiga pelatih yaitu Sarwan Saleh (pelatih kepala), Adi Mulya dan Saputra.
Sepatu Roda Mengandalkan dua atlet yaitu Hatian Zuhri nomor 100, 200 dan 42 kilometer, serta Jihan nomor 300, 400 dan 42 kilometer.
Mereka didampingi seorang pelatih yaitu Ramlan.
Sepakbola memboyong 20 pemain yaitu Kausar Ramadhan, Zul Azhar, Muzakir, Khairunnas, Riza Rizki, Yasvani, Reza Sandika, Rezal Mursalin, Teuku Muharir, T Reza Pratama, Jamaluddin, M Fahrizal, M Fayrushi, Edi Tiadarma, M Risky Yusuf Nst, Perda Rahman, Ridha Umami, Khairil Anwar, Akhirul Wadhan, Alvin Abdul Halim Nst.
Tim Aceh berada di grup C bersama Kalimantan Timur, Sulawesi Utara dan Bengkulu.
Judo akan memulai pertandingan 29 September hingga 3 Oktober, sedangkan panjat tebing mulai berlomba 27 September.
Kedua cabang olahraga ini dipertandingkan di Timika, Papua.
Judo Aceh berkekuatan tiga atlet yaitu Farah Alyazafa Wijayanto (kelas 45 kilogram), Ungkap Lubis (60 Kg), M Dimas Pratama (81 Kg).
Didampingi dua pelatih yakni I Wayan Sutikno dan Bhudi Mulyadi.
Tim Panjat tebing berkekuatan tiga atlet dengan manejer, H Muhammad Saleh, SE, Saiful Azmi, S Hut, Fajri Ashari.
Atlet Panjat tebing terdiri dari Adek Adriantos yang berlomba di nomor lead, boulder, combibed perorangan putra, dan speed clasik mix.
Sementara Musawir nomor lead, boulder dan lead mix.
Mega Lestari nomor speed WR, lead mix dan speed clasik mix.
"KONI Aceh sudah membukukan target yang ingin dicapai masing-masing Cabor. Semoga target tersebut bisa tercapai," kata Sekum KONI Aceh, M Nasir Syamaun, MPA.
Sebagaimana diketahui, menghadapi perhelatan PON di Papua, Aceh akan memboyong 127 atlet terbaik dan 47 pelatih ke sana.
Atlet tersebut merupakan mereka yang sukses merebut medali di arena Pekan Olahraga Wilayah (Porwil) 2019 di Bengkulu, dan Prakualifikasi Pekan Olahraga Nasional (Pra-PON).
Mereka akan bertanding di 26 cabang olahraga.
Dari jumlah atlet itu, Aceh boleh berbangga karena diperkuat lifter Indonesia ke Olimpiade Tokyo 2020, Nurul Akmal.
Nurul Akmal dan Muhammad Zul Ilmi selama ini lebih berkonsentrasi latihan di Pelatnas Jakarta.
Pertandingan di Papua akan dipentaskan di empat klaster yakni Kota Jayapura, Kabupaten Jayapura, Mimika, dan Meurauke.
Sementara PON Papua dipastikan dibuka Presiden Joko Widodo pada Sabtu, 2 Oktober 2021 mendatang di Stadion Lukas Enembe.
Baca juga: Kabar Gembira! Bupati Aceh Tamiang Mursil Tawarkan Hadiah Rp 10 Juta untuk ASN Penghafal Surah Yasin
Baca juga: Pelatih Persipura Sebut Lawan Persiraja Lebih Susah Ketimbang Persija, Ini Alasan Jacksen F Tiago
Baca juga: HP Personel Satpol PP dan WH Banda Aceh Dirazia Terkait Aplikasi Judi Online Higgs Domino dan Chips
Baca juga: FAKTA Lamaran Ria Ricis dan Teuku Ryan, Bang Ryan Nangis hingga Ibunda Beri Gelang Emas Khas Aceh
Kirim Dua Peselancar ke PON Papua
Aceh akan mengirim dua atlet selancar ombak ke Pekan Olahraga Nasional (PON) Papua yang akan berlangsung 22-23 September.
Sementara PON Papua akan dimulai 2-15 Oktober 2021. Kedua atlet yang masih berusia muda itu akan mengikuti ajang eksibisi di Papua, sekaligus persiapan menghadapi PON Aceh-Sumut 2024.
Kedua atlet selancar Aceh yang dikirim ke Papua, merupakan putra asli Lhoknga, yang selama ini mengasah kemampuannya di Pantai Lhoknga-Lampuuk.
Keduanya yaitu Fahrulrozi Lines (24) dan Dhiya Izdihaar (16).
Ketua Pengprov Persatuan Selancar Ombak Indonesia (PSOI) Aceh, Dery Setyawan ST dalam konferensi pers, Kamis (16/9) di Taman Budaya menyampaikan, tahun ini cabang selancar ombak hanya akan menggelar pertandingan eksebisi di PON Papua.
Meski tidak semua, namun sebagian besar provinsi mengirim atletnya dalam ajang ini.
Menurut Dery, meski statusnya eksibisi, namun mengirim atlet ke Papua sangat penting. Karena, pada PON selanjutnya di Aceh-Sumut, cabang selancar ombak mulai memperebutkan medali.
"Kita sudah mempersiapkan atlet dan sudah siap ikut kejuaraan. Targetnya bisa masuk tiga besar dalam ajang eksibisi di PON Papua nanti, ajang eksbisi akan berlangsung 22-23 September, namun laga eksibisi akan berangkat 19 September," ujar Dery.
Dery menjelaskan, provinsi seperti Bali, hingga Nusa Tenggara Barat menjadi lawan yang berat dihadapi oleh Aceh.
Menurutnya, Rozi dan Dhiya dipilih untuk dikirim ke Papua, karena memiliki beberapa keunggulan, memiliki usia yang masih muda, serta sudah berpengalaman mengikuti berbagai kompetisi internasional di Aceh.
Keduanya juga sudah peranh merasakan berlatih dnegan ombak-obak pada spot lain di luar Aceh.
Kedua atlet itu pun berkomitmen untuk memberikan hasil terbaik di Papua nanti untuk membanggakan Aceh. Meskipun pihak federasi memberikan target tiga besar, Dhiya dan Rozi berharap bisa meraih juara. (*)
Baca juga: VIDEO Ini Alasan Ahmad Reduan Pilih Merantau ke New Zealand
Baca juga: VIDEO - Jembatan Ujung Pancu - Lambaro Neujid Ambruk, Anggota DPRK Turun ke Lokasi Minta Diperbaiki
Baca juga: VIDEO 2 Hari Hilang di Laut, ABK Ditemukan di Pulau Tak Berpenghuni
Baca juga: VIDEO Kapolda Aceh Melihat Langsung Vaksinasi Siswa di SMA Muhammadiyah Langsa