Update Covid 19 Aceh
Lagi, 35 Warga Aceh Terinfeksi Covid-19 Varian Delta
Sebanyak 35 orang lagi warga Aceh positif terinfeksi Covid varian Delta, varian yang lebih berbahaya dan lebih mematikan dibandingkan Covid-19.
Penulis: Yarmen Dinamika | Editor: Taufik Hidayat
Dengan terdeteksinya 35 orang pasien Covid varian Delta di Aceh pada akhir September ini berarti total warga yang terinfeksi varian Delta di Aceh sejak Mei hingga Juli lalu mencapai 52 orang.
Angka ini merupakan penggabungan dari jumlah warga Aceh yang sebelumnya terinfeksi varian Delta sebanyak 17 orang, sebagaimana diinformasikan Kadis Kesehatan Aceh kepada Serambinews.com, Sabtu (28/8/2021) malam.
Saat itu, untuk pertama kalinya Dinkes Aceh mengumumkan ada 17 orang warga Aceh yang positif terinfeksi Covid varian Delta.
Jumlah sampel mencurigakan yang diperiksa saat itu 27 dan ternyata 17 di antaranya positif terpapar varian Delta.
Tempat pemeriksaan sampel itu juga sama, yakni di Laboratorium Whole Genome Sequencing (WGS) Covid-19 Balitbangkes Kementerian Kesehatan RI, Jakarta.
Temuan itu, kata Hanif, semakin mengonfirmasi bahwa virus corona varian Delta yan g lebih berbahaya daripada Covid-19, dipastikan sudah ada di Aceh sejak Mei 2021.
Virus jenis ini juga masih bersirkulasi di Aceh hingga medio Juli, sebagaimana masa pengambilan sampel yang terakhir dilakukan pada 12 Juli 2021.
Setelah itu, kata Hanif, tentu saja ada sampel mencurigakan lainnya yang diambil dari berbagai kabupaten/kota di Aceh, tapi hasilnya belum diketahui.
“Soalnya, pemeriksaan menggunakan metode Whole Genome Sequencing (WGS) ini memang lama keluar hasilnya. Antara dua hingga tiga minggu,” kata Hanif.
Awalnya sempat muncul asumsi bahwa adanya belasan warga Aceh yang terinfeksi Covid varian Delta sejak bulan Mei lalu diperkirakan Hanif faktor itulah memicu tingginya angka kematian di Aceh belakangan ini di kalangan pasien Covid-19.
Namun, setelah seminggu kemudian dilakukan verfikasi di lapangan, ternyata ke-17 pasien Covid varian Delta itu semuanya masih hidup (survive). Berbeda sekali faktanya dengan di India. Di sana, angka kematian pasien Covid-19 sangat tinggi tiga bulan lalu, setelah banyak pasien yang terjangkit virus varian Delta. Sampai-sampai di India saat itu muncul istilah tsunami Covid-19.
Sebagaimana diinformasikan Kepala Litbangkes Aceh, Dr Fahmi Ichwansyah, dr Hanif tak menampik bahwa ada ratusan sampel lagi sudah dikirim dari Aceh ke Jakarta untuk diperiksa dengan metode sequencing.
“Kita tunggu hasilnya, semoga tidak lebih mengagetkan dengan hasil yang baru kita terima ini,” kata Hanif.
Ia juga mengimbau kalangan medis dan masyarakat luas di Aceh agar benar-benar meningkatkan kewaspadaan terhadap bahaya Covid yang varian Delta-nya ternyata sudah banyak menginfeksi pasien di Aceh sejak bulan Mei lalu.
"Patuhi protokol kesehatan dan jangan lengah. Ancaman varian Delta di Aceh semakin nyata. Tetap penting memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir meski kita telah divaksinasi,” ujarnya.