Mengucapkan Barakallah Fii Umrik atau Ucapan Selamat Ultah Bahasa Lain, Ini Hukumnya Menurut UAS

Dari Abu Qotadah Al Anshori radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab:

ذَاكَ يَوْمٌ وُلِدْتُ فِيهِ وَيَوْمٌ بُعِثْتُ أَوْ أُنْزِلَ عَلَىَّ فِيهِ

“Hari tersebut adalah hari aku dilahirkan, hari aku diutus atau diturunkannya wahyu untukku.” (HR. Muslim no. 1162)

Baca juga: Ucapan Manis Mayangsari untuk Suami Ulang Tahun, Beda Usia 18 Tahun dengan Bambang Trihatmodjo

Baca juga: Ucapan Selamat Ulang Tahun Islami untuk Diri Sendiri & Orang Tercinta Bernuansa Barakallah Fii Umrik

Hukum mengucapkan selamat ulang tahun adalah mubah atau boleh dilakukan.

Mubah bermakna, jika dikerjakan tidak mendapatkan pahala juga tidak berdosa.

Jika pun ditinggalkan juga tidak berdosa dan tidak berpahala.

Mengucapkan Selamat Ulang tahun Bahasa Arab atau Bahasa lain

Dai Kondang Ustad Abdul Somad dalam sebuah tayangan video yang diunggah di kanal YouTube Ustadz Abdul Somad Official telah memberikan penjelasan terkait hukum mengucapkan selamat ulang tahun baik dalam Bahasa Arab maupun bahasa lainnya.

Seperti disampaikan oleh dai yang akrab disapa UAS, hal itu dilihat berdasarkan substansinya.

Berikut tayangan video penjelasan UAS soal hukum mengucapkan selamat ulang tahun dalam berbagai bahasa.

Adapun substansi yang dimaksud UAS, misalnya saja pada beberapa ucapan yang sering atau populer digunakan banyak orang.

Ucapan itu antara lain HBD (Happy Birthday), selamat ulang tahun, barakallahu fii umrik, atau mabruk alfa mabruk.

UAS pun menerangkan satu per satu makna dan substansi dari keempat ucapan populer tersebut.

"Pertama Happy, Happy itu kan senang," tutur UAS seperti dikutip dari video YouTube Ustadz Abdul Somad Official berjudul Hukum Mengucap Ulang Tahun.

Merujuk pada kata 'Happy' dalam ungkapan Happy Birthday atau HBD, terang UAS, memiliki substansi senang.