Berita Banda Aceh

Silaturahmi dengan Ulama, Sekda Aceh: Negara Orang Sudah Lepas Masker, Kita Kapan? 

Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, dr Taqwallah MKes, memaparkan secara detail bahaya penyebaran Covid-19, kepada para ulama, anggota MPU Aceh

Penulis: Subur Dani | Editor: Muhammad Hadi
FOR SERAMBINEWS.COM
Sekretaris Daerah Aceh, dr. Taqwallah M.Kes., menjelaskan bahaya penyebaran covid-19, kepada para ulama, anggota Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh, saat menghadiri Sidang Paripurna ke V MPU, di Aula kantor tersebut, Rabu (28/9/2021) 

Laporan Subur Dani  | Banda Aceh

SERAMBINEWS.COM, BANDA ACEH - Sekretaris Daerah (Sekda) Aceh, dr Taqwallah MKes, memaparkan secara detail bahaya penyebaran Covid-19, kepada para ulama, anggota Majelis Permusyawaratan Ulama (MPU) Aceh.

Sekda mengajak jajaran ulama, teungku dan abu para pimpinan dayah di Aceh, agar bahu membahu bersama para umara, dalam rangka mengendalikan penyebaran Covid-19.

"Secara ilmu pengetahuan sekarang, virus corona hanya bisa dikendalikan dengan vaksin," ujar Sekda saat menyampaikan penjelasan kepada para Ulama saat menghadiri Sidang Paripurna ke V MPU, di Aula Kantor MPU Aceh, Rabu (28/9/2021).

Baca juga: Pasien Covid-19 Sembuh Lagi 155 Orang, Kasus Baru di Aceh 42 Orang

"Apabila orang sudah divaksin lebih 90 persen di sebuah kawasan, insya Allah semua aktifitas kita akan kembali normal seperti semula," kata Sekda.

Sekda menyebutkan, sudah dua tahun masyarakat Aceh dan masyarakat dunia hidup berdampingan dengan Covid-19.

Berbagai kegiatan harus dilangsungkan terbatas, termasuk kegiatan keagamaan dan belajar di dayah.

Semua itu terjadi akibat penyebaran Covid-19 yang sangat cepat.

Virus ini menyerang tanpa perantara, melainkan langsung dari orang ke orang. Ganasnya virus ini membuat paru-paru penderita rusak.

"Secara ilmu pengetahuan, sekarang ini Covid-19 hanya bisa dikendalikan dengan vaksin," kata Sekda.

Baca juga: Ratusan Dosis Vaksin Rusak Diamuk Massa, Petugas Vaksinasi Lari, Ini Penjelasan Kapolres Abdya

Memang mereka yang sudah divaksin tetap berisiko tertular. Namun, tingkat keparahan tentu berbeda.

Sekda mengingatkan jika vaksin bukanlah obat, melainkan berguna untuk meningkatkan daya tahan tubuh.

"Orang yang sudah vaksin umumnya jika terpapar tidak parah. Secara ilmu pengetahuan begitu," katanya.

Namun demikian, lanjut Sekda, mereka yang belum divaksin dan terpapar Covid-19, efeknya bisa sangat berbahaya.

Sebagai penyakit yang menyerang, paru-paru, Covid-19 bisa membuat mereka yang terpapar meninggal dunia.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved