Internasional
Badan Bantuan PBB di Palestina Minta Bantuan Mendesak Rp 1,2 Triliun
Badan PBB yang membantu pengungsi Palestina menghadapi krisis anggaran. Badan itu meminta dana mendesak sebesar $120 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun
SERAMBINEWS.COM, NEW YORK - Badan PBB yang membantu pengungsi Palestina menghadapi krisis anggaran.
Badan itu meminta dana mendesak sebesar $120 juta atau sekitar Rp 1,2 triliun untuk menjaga pendidikan, kesehatan dan layanan.
“Kami terus berjuang dan mengejar uang tunai,” kata Philippe Lazzarini, Ketua Badan Bantuan dan Pekerjaan PBB yang dikenal sebagai UNRWA
“Situasi keuangan menjadi ancaman nyata bagi organisasi, dan kita tidak boleh meremehkan ini karena dapat memaksa organisasi untuk mengurangi layanan,” tambahnya.
Dikatakan, jika itu terjadi, maka berisiko runtuh dengan sangat cepat, seperti dilansir AFP, Minggu (3/10/2021).
Badan itu mempertaruhkan kemampuan mempertahankan 550.000 anak di sekolah.
Baca juga: Berdalih Coba Tikam Polisi, Israel Langsung Tembak Wanita Palestina
Menyediakan perawatan kesehatan bagi ribuan anak, dan membayar gaji 28.000 stafnya untuk November dan Desember,,
UNRWA didirikan untuk memberikan pendidikan, perawatan kesehatan, makanan, dan layanan lainnya kepada 700.000 warga Palestina.
Baik yang melarikan diri ataupun dipaksa keluar dari rumah mereka selama perang di sekitar pendirian Israel pada 1948.
Lazzarini menambahkan tidak jelas bagi pejabat agensi jika ya atau tidak.
"Kami akan dapat mempertahankan kegiatan kami pada November dan Desember 2021 ini,” jelasnya.
Dia menekankan pentingnya AS kembali sebagai donor utama UNRWA tahun ini.
Karena, mantan presiden Donald Trump menghentikan semua pendanaan pada 2018.
Baca juga: 80 Persen Warga Palestina Inginkan Presiden Mahmoud Abbas Mundur
Pemerintahan Presiden AS Joe Biden mengumumkan pada April 2021.
Dimana, akan memberikan total $235 juta untuk proyek-proyek di Tepi Barat dan Gaza. juga kepada UNRWA.