Berita Jakarta
16 Keturunan Sultan Aceh Terakhir Muhammad Daud Syah Berada di Jakarta, Berikut Silsilahnya
Sebagian besar keturunan Sultan Aceh terakhir, Sultan Alaidin Muhammad Daud Syah ternyata berdomisili di Jakarta.
Penulis: Fikar W Eda | Editor: Saifullah
Istri keempat Sultan Muhammad Daud Syah adalah Hajjah Neng Effi (berasal dari Banten dimakamkan di Pekuburan Raja-raja Komplek Baperis, Banda Aceh).
Pasangan ini dikaruniai anak: 1. Tengku Poetro Laila Kusuma , memiliki anak Cut Nazaria (tinggal di Banda Aceh). Kemudian, Teuku Nazarudin (tinggal di Jakarta), Cut Kasmawati (tinggal di Banda Lombok), dan Cut Mutia (tinggal di Banda Aceh), serta Fauziah (tinggal di Banda Aceh).
2. Tuwanku Muhammad, memiliki keturunan yaitu Tuwanku Muhamad Daud di Jakarta (almarhum), dan Tuwanku Yusuf di Jakarta (almarhum).
3. Tuwanku Aziz, punya anak bernama Tengku Farida (tinggal di Jakarta), Tuwanku Saiful Anhar (tinggal di Jakarta), Tengku Azizah (tinggal di Banda Aceh), Tengku Sila (tinggal di Jakarta), Tengku Inal (tinggal di Jambi), Tengku Inong (tinggal di Karawang), Tuwanku Maulana (tinggal di Jakarta), Tuwanku Iskandar (tinggal di Jakarta), Tuwanku Hikmah (tinggal di Jakarta).
Baca juga: Taman Iskandar Muda Ziarahi Makam Sultan Aceh di Jakarta Timur dalam Rangka Pemugaran Makam
4. Tuwanku Hasyim.
5. Tuwanku Ali Zulkarnaen Samsul Bahar memiliki anak bernama: Tuwanku Boy Rizal Agustiaz (tinggal di Jakarta), Tuwanku Piaramon Julizar (tinggal di Jakarta), Tengku Dian Anggraeni (tinggal di Jakarta), Tengku Devi Aditia Fenica (tinggal di Jakarta), Tengku Poppyca Mardiana (tinggal di Jakarta), Tengku Mutia Depril Kartin (tinggal di Jakarta), dan Tengku Sendy Marliza (tinggal di Jakarta).
Teungku Dian Anggraeni menjelaskan, dirinya sejak kecil memang diberitahu dan diajarkan oleh ayahandanya tentang tata laku dan silsilah turunan Sultan Aceh.
“Meski kami tinggal di Jakarta, tapi kami dididik sebagai keluarga kerajaan. Termasuk cara kami bertegur sapa dan sebagainya,” kata Tengku Dian Anggraeni yang lahir 4 Februari 1975.
Ayahandanya Tuwanku Ali Zulkarnaen Samsul Bahar meninggal dunia 25 April 2009, dan dimakamkan di Pondok Kelapa, bersisian dengan makam istrinya.
Tengku Dian Anggraeni sendiri baru menjejakkan kaki di Banda Aceh untuk pertama kali pada 2017 silam.
Baca juga: Gubernur Anies Baswedan akan Pugar Makam Sultan Aceh Muhammad Daud Sjah, Begini Sejarah Almarhum
Ia mencoba melakukan silaturahmi dengan saudara-saudaranya yang ada di Aceh.
“Tapi memang saya tidak bisa mendatangi semua, sebab saat itu waktu saya hanya tiga hari,” bebernya.
Tapi sejak itu, komunikasi antar keluarga besar Sultan Alaidin Muhammad Daud Syah mulai terjalin. “Bahkan sudah ada yang namanya Kaum Alaidin,” ujarnya.
Saat Tengku Putro Safiatuddin Cahya Nur Alam masih hidup, terang Teungku Dian, sering singgah di kediaman mereka di Jakarta.
“Beliau rajin sekali berkomunikasi,” kata Teungku Dian Anggraeni.
Ia mengharapkan, ke depan keluarga Sultan Alaidin Muhammad Daud Syah bisa semakin mempererat silaturahmi kembali.
Baca juga: Ratusan Jamaah Shalat Idul Fitri di Masjid Tuha Indrapuri, Saksi Bisu Penobatan Sultan Aceh Terakhir
Sebab selain karena sudah tua, juga banyak yang tinggal di luar Aceh. “Setidaknya ada 16 orang yang tinggal di luar Aceh,” katanya lagi.(*)