Jet Tempur F-22 Raptor Milik AS Tak Tertandingi, Diklaim Bisa Dikalahkan Sukhoi Su-35 Rusia
Kemampuan silumannya yang mumpuni menjadi keunggulan yang membuat jet tempur buatan Lockheed Martin itu semakin menggiurkan.
Rancangan Lockheed di tahap ini memiliki ruang senjata putar besar yang mendorong mesin dan saluran masuk ke luar, yang pada gilirannya menghasilkan sejumlah hambatan gelombang yang berlebihan.
Ini juga yang terjadi pada F-35 Joint Strike Fighter dengan kipas angkat vertikal, membuat pesawat menjadi terlalu lebar dan draggy.
Awalnya, Angkatan Udara mengharuskan delapan rudal dibawa secara internal di dalam ruang senjata utama F-22, kemudian dikurangi jadi 6 ketika kedua tim desain menyimpulkan bahwa rancangan ini tidak dilakukan secara efektif.
Tantangan sebenarnya F-22 adalah untuk mengintegrasikan kemampuan siluman, supercruise, avionik yang sangat terintegrasi dan lincah ke dalam pesawat yang jangkauannya lebih jauh daripada pesawat yang digantikan, yaitu F-15 Eagle.
Rancangan F-22 kemudian dibatasi biayanya oleh Angkatan Udara AS menjadi sebesar USD 9 juta per pesawat dalam produksi, sampai pada saat ini, rancangan Lockheed memiliki lebih dari USD 16 juta avionik di setiap pesawat.
Hal ini akhirnya membuat rancangan inframerah dijatuhkan, juga termasuk radar yang dipasang di pipi pesawat, keputusan yang tidak dibuat oleh Angkatan Udara AS tapi dari Lockheed Martin yang memutuskan apa yang terbaik untuk uang.
Kini, keputusan Lockheed Martin ini segera disesali karena Su-35 Flanker-E Rusia memiliki radar pencarian dan pelacakan infaremerah serta dipasang di pipi pesawat.
Baca juga: Sinopsis Ikatan Cinta: Terharu, Andin Bertemu Paman Irvan, Terpisah 29 Tahun, Adik Mama Sofi
Baca juga: Kodim Pidie Sumbang Darah 90 Kantong, Ini Rangkaian Kegiatan HUT Ke-76 TNI
Baca juga: Unik, Cara Cut Meyriska Beri Tahu Dirinya Hamil Lagi, Roger Danuarta Langsung Peluk Istri