Satu Jam Bersama Diaspora
Kisah Putra Aceh di Amerika (3) Ayah Ditawan Marinir AS sampai Takdir Menetap di Negara Adidaya
Ibrahim Berdan bercerita, ada beberapa peristiwa yang saling berkaitan dengan takdirnya hingga kemudian menetap dan menjadi Warga Negara Amerika
Penulis: Syamsul Azman | Editor: Zaenal
SERAMBINEWS.COM - Ibrahim Berdan bercerita, ada beberapa peristiwa yang saling berkaitan dengan takdirnya hingga kemudian menetap dan menjadi Warga Negara Amerika Serikat.
Pertama sekali, ayahnya, yakni Berdan, pada masa sebelum kemerdekaan Indonesia direkrut oleh tentara Jepang sebagai bagian dari pasukan yang akan dipersiapkan untuk memerdekakan Indonesia dari penjajahan Belanda.
Hingga pada suatu ketika, Berdan bersama pasukan yang dilatih Jepang dari Aceh mendapatkan tugas patroli di laut Selat Malaka.
Nahas, pasukan ini bertemu dan terlibat perang dengan pasukan marinir Amerika.
Beberapa dari mereka menjadi tawanan, termasuk Berdan, ayah dari Ibrahim.
Oleh marinir Amerika, para tawanan ini dikirim dan ditahan di penjara di Pulau Nicobar India.
Baca juga: Kisah Putra Aceh di Amerika (1) - Petualangan Ibrahim Bermula dari Singapura
Baca juga: Kisah Putra Aceh di Amerika (2) Ilmu dari Tgk Ahmad Dewi sampai Bertemu Tokoh Dunia
Hingga 17 tahun kemudian, setelah Indonesia merdeka, Berdan dipulangkan sebagai bagian dari penukaran tahanan perang.
“Meunyo hana dibom hiroshima le Amerika, mungkin lon hana lahe di Aceh, tapi lahe di India
(jika tidak ada peristiwa bom Hiroshima (yang membuat Jepang menyerah kepada sekutu) mungkin saya tidak lahir di Aceh, tapi lahir di India,” kata Ibrahim kembali tertawa lebar.
Peristiwa kedua yang juga terkait dengan Ibrahim dan Amerika terjadi setelah dirinya menikah dengan Malika, warga Amerika Serikat.
“Ternyata ayah tuan lon bekas marinir Amerika yang pernah tugas di kawasan Samudra Hindia dan Asia Pasifik. Watee gaknyan tugas, kira-kira rap saban watee ngen ayah lon jidrop dan ditheun di Nicobar Island. Lam hate lon, sang na roh gaknyan yang drop ayah lon.
(Ternyata mertua saya mantan marinir Amerika yang pernah bertugas di kawasan Samudra Hindia dan Asia Pasifik. Ketika beliau bertugas di sana, kira-kira sama waktunya ketika ayah saya ditangkap dan ditahan di Pulau Nicobar. Dalam hati saya, jangan-jangan beliau ikut dalam pasukan yang menangkap ayah saya),” Ibrahim kembali tergelak mengenang kisah itu.
“Tapi hana lon tanyong bak beliau, takot hana mangat eunteuk. Lom pih, nan jih teungoh prang, pane teuingat geuh soe-soe yang geudrop
(tapi tidak saya tanya kepastiannya ke beliau, takut nanti jadi enggak enak. Lagi pula, namanya keadaan perang, mana mungkin beliau ingat siapa-siapa yang ditangkap),” kata Ibrahim menjawab pertanyaan apakah kemudian dia mengklarifikasikan penangkapan ayahnya kepada mertuanya.
Bagi Ibrahim, cerita-cerita tersebut, mulai dari kisah ayahnya ditangkap marinir Amerika, ceramah Tgk Ahmad Dewi, pernikahannya dengan Elizabeth yang kini bernama Malika, hingga pertemuannya dengan Erik Estrada dan Joe Biden, bukanlah sebuah kebetulan, melainkan sudah menjadi takdir yang digariskan Allah Subhanahuwata’ala.