Berita Lhokseumawe
Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan Lahir Atas Keprihatinan Sulit Mengarusutamakan Isu Pendidikan
“Istilah mengarusutamakan isu pendidikan ini sesungguhnya lebih kepada menekankan agar isu pendidikan itu memiliki tempat atau memiliki ruang atau...
Penulis: Jafaruddin | Editor: Nurul Hayati
“Istilah mengarusutamakan isu pendidikan ini sesungguhnya lebih kepada menekankan agar isu pendidikan itu memiliki tempat atau memiliki ruang atau memiliki perhatian yang lebih baik daripada yang selama ini,” ujar Haryo.
Laporan Jafaruddin I Lhokseumawe
SERAMBINEWS.COM,LHOKSEUMAWE – Gerakan Wartawan Peduli Pendidikan (GWPP) lahir atas keprihatinan sejumlah wartawan senior di Tanah Air, karena sulitnya mengharusutamakan isu pendidikan.
Karena itu, diharapkan dengan diadakan Program Fellowship Jurnalisme Pendidikan (FJP), yang diikuti jurnalis dari berbagai provinsi, pemberitaan isu pendidikan lebih diperhartikan lagi.
Demikian antara lain disampaikan Haryo Prasetyo, saat memberikan materi tentang Planning, Getting, Processing dan Kolaborasi dalam Upaya Mengarusutamakan Isu Pendidikan, kepada Peserta FJP Angkatan 3 melalui Zoom Meeting, baru-baru ini.
Haryo Prasetyo adalah satu dari empat mentor yang akan mendampingi peserta selama program FJP dari September -Desember 2021.
Tiga lainnya adalah Mohammad Nasir (Wartawan Senior Kompas 1989-2018), Frans Sudiarsis (Kepala Litbang The Jakarta Post), dan Nurcholis MA Basyari yang juga Direktur Pelaksana GWPP.
Diberitakan sebelumnya, 15 jurnalis dari Aceh sampai Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Sulawesi, yang terpilih pada Senin (20/9/2021) mulai mengikuti program FJ Pangkatan III.
Baca juga: VIDEO - Wartawan di Aceh Selatan Lumpuh, Diduga Setelah Vaksin Covid-19
Program tersebut diadakan GWPP berkolaborasi dengan PT Paragon Technology and Innovation, akan berlangsung dari September -Desember 2021.
Menurut Haryo, semua lembaga pers merasakan bagaimana sulitnya untuk mengarusutamakan isu pendidikan ini agar lebih diperhatikan.
“Istilah mengarusutamakan isu pendidikan ini sesungguhnya lebih kepada menekankan agar isu pendidikan itu memiliki tempat atau memiliki ruang atau memiliki perhatian yang lebih baik daripada yang selama ini,” ujar Haryo.
Karena itulah jurnalis senior melakukan inisiasi bidang pendidikan, kemudian lahirlah gerakan wartawan peduli pendidikan.
“Saya juga sangat senang karena dalam kesempatan ini peserta lebih beragam dibandingkan batch pertama dan yang kedua. Kali ini pesertanya ada yang dari Aceh, Ambon, dari Kalimantan Selatan dan Sulawesi,” ujar Wartawan Senior Media Indonesia.
Baca juga: Pemkab Aceh Selatan Tanggung Semua Biaya Pengobatan Wartawan yang Sakit Setelah Divaksin
Pada dasarnya kata Haryo Prasetyo, mengarusutamakan itu bisa mengandung arti membuat sesuatu hal bisa juga bermakna,menjadikan sesuatu sebagai perhatian utama.
Bisa pula berarti menempatkan sesuatu itu sebagai fokus dan bisa pula berarti membawa status itu dari yang semula berada di pinggiran ke tengah atau yang didiskusikan.