Berita Jakarta
Kominfo dan MUI Berkolaborasi, untuk Tekan Pertumbuhan Covid-19
“Menangani Covid-19 tidak bisa business as usual. Kolaborasi atau gotong royong serta ikhtiar bersama dengan berbagai pihak merupakan suatu...
Penulis: Muhammad Nasir | Editor: Nurul Hayati
“Menangani Covid-19 tidak bisa business as usual. Kolaborasi atau gotong royong serta ikhtiar bersama dengan berbagai pihak merupakan suatu keniscayaan. Kominfo dan MUI merupakan bagian dari salah satu program pemerintah untuk terus menekan kasus pertumbuhan Covid-19,” ujar Usman dalam Webinar Literasi Pandemi dan Pemulihan Ekonomi, Selasa, (5/10/2021).
Muhammad Nasir I Banda Aceh
SERAMBINEWS.COM, JAKARTA - Pandemi Covid-19 telah memberikan dampak luar biasa terhadap dunia, karena telah mengubah tatanan hidup masyarakat dan mengubah pola kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.
Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) RI berkolaborasi dengan Majelis Ulama Indonesia (MUI), guna menekan angka Covid-19.
Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik (IKP) Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo), Usman Kansong mengatakan sejauh ini belum ada kepastian waktu kapan wabah pandemi Covid-19 akan berakhir.
Oleh karenanya, Usman menjelaskan kebijakan yang bisa ditempuh saat ini adalah terus melakukan upaya preventif dan kuratif untuk menekan laju persebaran virus dan jumlah korban yang muncul.
“Menangani Covid-19 tidak bisa business as usual. Kolaborasi atau gotong royong serta ikhtiar bersama dengan berbagai pihak merupakan suatu keniscayaan. Kominfo dan MUI merupakan bagian dari salah satu program pemerintah untuk terus menekan kasus pertumbuhan Covid-19,” ujar Usman dalam Webinar Literasi Pandemi dan Pemulihan Ekonomi, Selasa, (5/10/2021).
Vaksinasi merupakan salah satu kebijakan yang menurut Usman membutuhkan peran dari MUI.
Baca juga: Molnupiravir Dinilai Ampuh Jadi Obat Covid-19, Pemerintah Upayakan Segera Ada di Indonesia
Salah satu kendala teknis dalam pemahaman dan keyakinan masing-masing individu masyarakat terkait vaksin.
MUI telah turut membantu literasi dalam menekan dan mencegah penyebaran Covid-19 dengan memberikan pencerahan secara signifikan melalui jaringan MUI hingga level desa atau kelurahan.
Ia berharap, ikhtiar Bersama antara Kominfo dan MUI akan mampu menyukseskan program vaksinasi yang akan menghasilkan herd immunity sehingga masyarakat bisa bangkit kembali dan bisa perlahan-lahan meningkatkan perekonomian bangsa.
“Kebijakan pemerintah dan fatwa MUI dianggap sangat penting, dalam menyukseskan program vaksinasi ini,” kata Usman lagi,
Salah satu upaya untuk memulihkan perekonomian lanjutnya adalah dengan ekonomi digital.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi masyarakat juga berubah mengikuti perkembangan zaman, salah satunya adalah perubahan cara berbelanja bertransaksi dengan sistem kerja online.
Baca juga: Kasus Kumulatif Covid-19 Aceh, Total Pasien Meninggal Dunia 1.972 Orang
Pandemi telah “memaksa” semua orang melakukan aktivitas dari rumah, termasuk berbelanja.
“Pertumbuhannya mencapai 400 persen per bulan. Tentunya dengan segala perkembangan teknologi yang tersedia, kiranya kita bisa memanfaatkan ini untuk bisa memulihkan lagi kesejahteraan masyarakat. Kominfo konsisten mewujudkan atmosfer digital yang positif, mempublikasikan kontra narasi atas informasi yang tidak benar dan mengedepankan pendekatan kolaboratif,” kata Usman.
Sementara, Ketua MUI bidang Informasi dan Komunikasi, KH Masduki Baidowi menyoroti era post truth yang tengah melanda secara global.
Ia mengatakan, masyarakat lebih mendengar perkataan seorang seorang pesohor ketimbang para pakar.
Bahkan ia mengkritik, banyak tokoh agama yang sangat mengerti agama namun tidak memahami dan percaya adanya Covid-19 bahkan ikut ke dalam teori konspirasi.
“Masyarakat justru lebih suka mendengar apa kata pesohor yang sebenarnya nggak ngerti apa-apa tentan ilmu penanganan Covid-19. Inilah sebenarnya yang terjadi pada diri kita semuanya. Oleh karenanya meyakinkan masyarakat (pentingnya vaksinasi) adalah ijtihad nasional yang dilakukan oleh ulama,” ujarnya. (*)
Baca juga: Ulama Ikut Sosialisasi Vaksinasi Covid-19