Zifivax, Vaksin Covid-19 untuk Usia 18 Tahun ke Atas, Begini Aspek Keamanan Sesuai Hasil Uji Klinis
Vaksin Zifivax menjadi vaksin kesepuluh yang mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan
Vaksin Zifivax menjadi vaksin kesepuluh yang mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
SERAMBINEWS.COM - Vaksin Covid-19 beragam.
Salah satunya, vaksin Zifivax.
Vaksin Zifivax menjadi vaksin kesepuluh yang mendapatkan izin penggunaan darurat atau emergency use authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
"Badan POM kembali menginformasikan telah diberikan persetujuan izin penggunaan darurat terhadap satu vaksin Covid-19 yang baru dengan nama dagang Zifivax," ujar Kepala Badan POM RI Penny K. Lukito dalam konferensi pers virtual pada Kamis (7/10/2021).
Vaksin ini dikembangkan oleh Anhui Zhifei Longcom Biopharmaceutical yang bekerja sama dengan perusahaan Indonesia PT Jebio.
Adapun uji klinik dilakukan pada 28.500 subjek di berbagai negara dan 4.000 subjek ada di Indonesia.
Vaksin ini dikembangkan dengan menggunakan platform rekombinan protein sub unit.
Lantas bagaimana dengan efek sampingnya?
Dia menuturkan bahwa dari aspek keamanan berdasarkan hasil uji klinis 1, 2 dan 3 secara umum dapat ditoleransi.
"Paling sering terjadi adalah nyeri pada tempat suntikan dan efeknya sistemik yang paling sering adalah sakit kepala kelelahan demam berdarah yang biasa terjadi dengan tingkat keparahan dari grade 1 dan 2," jelasnya.
Sejauh ini vaksin Zifivax baru bisa disuntikkan untuk usia 18 tahun ke atas.
Vaksin harus diberikan 3 kali suntikan secara intramuskular dengan interval pemberian 1 bulan dengan setiap kali suntikan adalah 0,5 ml. (*)
Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul Efek Samping Zifivax, Vaksin Covid-19 untuk Usia 18 Tahun ke Atas